DILI, 04 agustus 2021 (TATOLI) – Pusat Konservasi Flora and Fauna (PKFF) berkomitmen melindungi dan melestarikan ekosistem laut dengan menanam 30.000 mangrove di pesisir pantai Hera.
Demikian diutarakan, Koordinator PKFF, Alito Rosa kepada Tatoli, di Hera, rabu ini.
Dia menjelaskan, peranan masyarakat dan para kalangan pemuda penting untuk meningkatkan kesadaran dalam melestarikan ekosistem laut Timor-Leste (TL). Karena itu, PKKF telah menanam 30.000 tanaman mangrove di sepanjang pantai Hera. Penanaman itu merupakan bagian dari program penghijauan.
Berita terkait : UNDP danai PKFF kembangkan Mangrove Center
“Kami dirikan Pusat Studi Mangrove di bawah perlindungan PKFF untuk lestarikan terumbu karang, rumput laut, dan hutan mangrove. Pusat studi ini berfungsi untuk meningkatkan kapasitas dan pelatihan bagi generasi muda yang tertarik mempelajari konservasi ekosistem mangrove. Pelatihan akan terus dilakukan agar para generasi muda lebih mengetahui bagaimana melestarikan ekosistem laut,” katanya.
Ia menyebutkan, banyak mahasiswa perguruan tinggi yang melakukan penelitian di kawasan hutan Mangrove Study Center. “Kami memiliki mahasiswa dari Institut Ciênças Religiosa (ICR), Universitas Nasional Timor Lorosa’e (UNTL), Institut Kafe de Timor-Leste. Kami juga memiliki mahasiswa dari luar negeri, termasuk dari Australia,” ungkapnya.
Dia mengungkapkan, kawasan Pusat Studi Mangrove juga mengidentifikasi adanya lebih dari sepuluh spesies burung termasuk burung laut yang bermigrasi di tempat ini.
Dikatakan, pihaknya selain melestarikan ekosistem mangrove, juga berkomitmen mengembangkan lokasi tersebut menjadi ekowisata yang menarik wisatawan untuk berkunjung.
Ia mengatakan, beberapa hari lalu, Presiden Republik, Francisco Guterres ‘Lu Olo’ bersama keluarga dan rombongan mengunjungi lokasi PKFF. Dalam kunjungannya Kepala Negara meminta tim PKFF untuk tetap berkomitmen dan bekerja dengan baik dalam melestarikan ekosistem mangrove.
Diungkapkan, sejak PKFF mempunyai situs mangrove ekowisata, penghasilan yang didapatkan dalam satu minggu sebesar $500. Karena, setiap pengunjung harus membayar $1 jika ingin memasuki kawasan Mangrove Study Center.
Reporter : Mirandolina Barros Soares
Editor : Armandina Moniz