DILI, 29 juli 2021 (TATOLI)— Komisaris antar kementerian untuk perlindungan sipil dan manajemen bencana alam melalui rapat Dewan Menteri mempresentasikan soal didirikannya tempat pengungsian multifungsi bagi korban bencana alam.
Berita terkait : 22.220 populasi dari korban bencana alam telah menerima bantuan
Menteri Kabinet Dewan Menteri, Fidelis Manuel Leite Magalhães mengatakan hal itu kepada wartawan, usai rapat Dewan Menteri di Kantor Pemerintahan, Dili, rabu.
Dikatakan, bencana banjir yang melanda Timor-Leste (TL) pada umumnya dan khususnya kotamadya Dili pada 4 april 2021, membuat pemerintah perlu mengambil langkah-langkah untuk mengantisipasi jika terjadi lagi bencana banjir serupa.
“Kementerian Administrasi Negara dan Kementerian Pekerjaan Umum mempresentasikan dampak dari bencana alam dan upaya penanganan darurat pada semua kerusakan akibat banjir tersebut,” tuturnya.
Fidelis mengatakan bahwa pemerintah sudah mengambil langkah-langkah pasca bencana yaitu memberi bantuan kemanusiaan bagi korban bencana, dan menyediakan peralatan, air bersih, makanan, obat-obatan dan keperluan lainnya.
Ia menambahkan, Kementerian Pekerjaan Umum sudah memperbaiki beberapa infrastruktur yang rusak akibat banjir, yakni perbaikan jalan umum dan melakukan kebersihan.
Disebutkan, sebanyak 731 korban banjir sampai saat ini masih tinggal di enam tempat pengunsian di Dili. Bencana banjir pada 4 april 2021, menyebabkan 34 orang meninggal dunia dan 14 orang hilang.
Ia menyebutkan, total korban yang terkena dampak banjir sebanyak 30.322 keluarga dan 24.816 keluarga dari kotamadya Dili. Sebanyak 4.231 keluarga mengalami dampak banjir paling parah.
“Pemerintah sudah merencanakan untuk mendirikan pusat pengungsian multifungsi agar dapat mengatasi keadaan darurat. Karena ini, sebagai kontribusi dalam proses perkotaan dan politik desentralisasi administratif,” tuturnya.
Berita terkait : SEKooP beri bantuan sosial pada korban bencana alam
Reporter : Mirandolina Barros Soares
Editor : Armandina Moniz