DILI, 07 juli 2021 (TATOLI) – Sekretariat Negara Pemuda dan Olahraga (Bahasa Tetum: Sekretariu Estadu Juventude Desportu, SEJD) dan organisasi internasional Peace Corps dari Amerika Serikat membangun kerjasama dalam bidang pelatihan.
“Kerjasama ini dibangun untuk melatih generasi muda di berbagai bidang, agar nantinya mereka bisa mandiri,” kata Sekretaris Negara Pemuda dan Olahraga, Abrão Saldanha kepada TATOLI di ruang kerjanya, Lecidere, Dili, selasa.
Dikatakan, kerjasama antara kedua institusi ini mengalami kemandekan akibat situasi pandemi covid-19. Semua relawan kembali ke Amerika Serikat dan diharapkan kembali tahun depan.
“Kami perbaharui lagi kerjasama agar mereka bawah lagi relawan ke Timor Leste (TL) untuk ditempatkan di pusat-pusat pelatihan yang ada di TL,” tuturnya.
Ia menambahkan, kerjasama yang dibangun kedua institusi sudah berjalan tiga tahun. Kegiatannya adalah pelatihan bahasa Inggris dan pemberdayaan kepada kaum muda di bidang ekonomi.
Pemerintah TL berharap relawan Peace Corps yang kini masih berada di Amerika Serikat untuk kembali tahun depan karena saat ini penerbangan komersial dari Australia dan Thailand belum beroperasi.
“Saat ini mereka belum bisa kembali ke TL karena belum ada penerbangan komersial dari Australia dan Thailand. Diperkirakan ada Sembilan orang yang ingin kembali ke TL tahun depan,” tuturnya.
Sementara itu, Direktur Nasional Peace Corps di TL, Kavita Pullapilly mengatakan pihaknya berharap agar relawan kembali ke TL untuk melatih generasi muda di berbagai daerah. Dia menyebutkan lima orang sudah ditempatkan di pusat pelatihan pemuda di TL.
“Sebelumnya, kami telah menempatkan relawan di pusat-pusat pelatihan di kota-kota untuk membantu kaum muda meningkatkan kapasitas dan pengetahuan mereka di berbagai bidang. Kami ingin program ini terus berlanjut”, harapnya.
Selain itu, Peace Corps juga telah menawarkan kesempatan kerja kepada kaum muda di organisasi lain untuk memperdalam keterampilan kewirausahaan.
Peace Corps adalah organisasi non-agama Amerika, non-politik, yang telah membawa relawannya ke TL untuk ditempatkan di kota-kota untuk bekerja dengan masyarakat dalam proyek-proyek pembangunan.
Relawan Peace Corps berada di TL sejak 2002. Karena krisis 2006, mereka dievakuasi ke negaranya. Mereka kembali pada 2015. Tahun 2020, mereka dievakuasi karena pandemi covid-19.
Menurut data, dari 2002 hingga 2020, 300 relawan ditempatkan di pusat pelatihan pemuda di sembilan kota, kecuali Lautém, Viqueque, Oé-Cusse dan Covalima.
Reporter : Cidalia Fátima
Editor : Armandina Moniz