DILI, 2 juli 2021 (TATOLI)— Musibah banjir yang melanda Timor-Leste pada 4-5 april lalu, menyebabkan 4.372 petani mengalami kerugian.
Berdasarkan data yang diperoleh dari organisasi Hadomi Agrikultura Sustentavel Timor Leste (HASATIL) menyebutkan 4.372 petani yang mengalami kerugian tersebut tersebar di 10 Kotamadya antara lain, Manatuto, Covalima, , Manufahi, Lautem, Maliana, Manufahi, Viqueque, Ermera , Bobonaro dan RAEOA.
HASATIL mencatat, musibah banjir tersebut mengakibatkan kerusakan lahan sawah seluas 1514.67 hektar dan ladang 1462.2 hektar. Data tersebut sudah dilaporkan HASATIL kepada FONGTIL dan selanjutnya disampaikan kepada pemerintah untuk menganalisis anggaran untuk sector pertanian dan pendidikan di tahun 2022.
Direktur Eksekutif FONGTIL, Daniel Santos do Carmo mengatakan berdasarkan data kerusakan lahan sawah dan ladang petani diharapkan pemerrrintah melalui Kementrian Pertanian dan Perikanan (MAP) dapat memulihkan kembali saluran irigasi yang mengalami kerusakan dan keluarga yang terkena dampak dari banjir tersebut.
“MAP bisa menggunakan laporan yang ada sehingga dapat membantu dalam rencana pemulihan kembali dengan anggaran tahun 2021. Sehingga anggaran tahun 2022 difokuskan untuk rencana pelaksanaannya,” kata Daniel.
FONGTIL juga merekomedasikan kepada pemerintah untuk membangun kembali kerusakan akibat banjir tersebut.
Sementara itu, Frumencio Araujo selaku Penasehat Kementerian MAP mengatakan MAP sudah melakukan pemulihan kembali kerusakan yang terjadi akibat banjir. Hasilnya tahun ini sudah menghasilkan banyak produksi disektor pertanian.
“ Kami sudah lakukan pemulihan kembali lahan-lahan pertanian yang terkena banjir. Bahkan Menteri MAP sendiri melibatkan sejumlah perusahaan untuk memperbaiki saluran irigasi dan lahan padi yang mengalami kerusakan,” ujarnya.
Reporter : Mirandolina Barros Soares
Editor : Armandina Moniz