iklan

EKONOMI, POLITIK

Menkop luncurkan proyek EIF

Menkop  luncurkan proyek EIF

Menteri Koordinator Perekonomian (Menkop), Joaquim Amaral. Foto TATOLI/Francisco Sony

DILI, 01 juli 2021 (TATOLI)–Menteri Koordinator Perekonomian  (Menkop), Joaquim Amaral dan Menteri Luar Negeri dan Kerjasama (Menluker), Adaljiza Magno luncurkan proyek nasional  Enhanced Integrated Framework (EIF), terkait dengan Organisasi Perdagangan Dunia (WTO).

“EIF adalah cabang sekretariat dari WTO yang berpusat di  Jenewa    untuk membantu mengembangkan kapasitas negara dalam proses persiapan masuk WTO,” kata Menkop, Joaquim usai peluncuran proyek EIF di City 8, Has-laran-Dili, rabu ini.

Dia menjelaskan, program ini akan memberikan pelatihan bagi peningkatan sumber daya manusia untuk memahami materi dengan baik demi memenuhi waktu yang sudah  disetujui oleh Timor-Leste (TL)  untuk masuk anggota WTO.

Lebih lanjut  dia menjelaskan, EIF bekerja di TL dalam diversifikasi ekonomi, termasuk memperluas ekspor non-minyak sehingga TL dapat berpartisipasi lebih baik dalam ekonomi global.

Menurutnya, proyek EIF juga akan memberikan dukungan pelatihan di bidang negosiasi perdagangan dan legislasi untuk memungkinkan TL akses dalam pasar global.

“Kita sedang mempersiapkan diri untuk masuk ASEAN, ada syarat yang harus dipenuhi dan ada pilar ekonomi yang kita harus liberalisasi dan selaraskan peraturan perundang-undangan dalam kerangka regional dan global,” jelasnya.

Menkop menambahkan, pada 1 oktober 2021, TL berpartisipasi dalam rapat perdana kelompok kerja yang sudah didirikan pada 7 desember 2016. Kelompok kerja ini sebelumnya sudah menyelesaikan dokumen untuk bergabung dengan WTO dan telah mendapatkan apresiasi dari anggota dan sekretariat organisasi di Jenewa.

Sementara itu, Koordinator Tim Teknis TL untuk WTO, Cesar A. Dias Quintas menjelaskan, EIF adalah organisasi multilateral yang melibatkan donatur dari anggota organisasi untuk membantu dan mengkapasitasi negara yang kurang berkembang untuk menjadi anggota WTO.

“Kita dalam persiapan untuk menjadi anggota WTO.  Untuk itu, mereka memberikan bantuan pelatihan agar nantinya kita bisa memenuhi syarat,” ucap Cesar.

Dikatakan, EIF akan memberikan pelatihan untuk kelompok negosiator dari  anggota kementrian berjumlah 17 orang yang diarahkan lansung oleh Menkop.

“Sekretariat WTO di Jenewa  menginformasikan bahwa TL sudah memenuhi beberapa syarat. Karena telah melakukan pelatihan dan berkomitmen untuk menjadi anggota WTO,” ujarnya.

Untuk saat ini, jelasnya, pemerintah TL diobservasi oleh 22 negara untuk memantau proses bergabung dengan 164 negara lain.

“WTO adalah organisasi yang menyediahkan aturan perdagangan antara negara dengan tujuan menjamin aktivitas perdagangan berjalan dengan baik,” tutup Cesar.

Reporter    : Cidalia Fátima

Editor         :Armandina Moniz

iklan
iklan

Leave a Reply

iklan
error: Content is protected !!