DILI, 09 juni 2021 (TATOLI)— Country Director ChildFund Internasional di Timor-Leste (TL), Erine Dijkstra, mengatakan pihaknya sedang melakukan pemantauan terhadap anak-anak agar terus belajar dari rumah, selama masa pandemi.
Erine Dijkstra berujar tantangan untuk semua orang termasuk ChildFund, karena banyak anak tidak mengikuti prosesu belajar mengajar di sekolah.
Untuk itu, dikatakan adanya program Eskola ba Uma (sekolah ke rumah) yang dilakukan oleh Kementerian Pendidikan sangat membantu untuk mengisi kembali waktu mereka yang hilang dan bisa tetap belajar. Peranan ChildFund memastikan anak-anak tetap belajar dan memberikan pedoman pada orangtua agar turut membantu.
“Sekolah adalah bagian terpenting bagi anak-anak untuk merasa nyaman”, katanya kepada TATOLI di kantor ChildFund Kolmera, rabu ini.
Meskipun begitu, dia mengakui bahwa beberapa anak tidak memiliki akses untuk membuka media social pada Program Eskola ba Uma, dan ini menjadi tantangan sendiri bagi ChildFund Internasional.
Selain itu, selama pandemi pihaknya turut mengambil peranan dalam membantu pemerintah mempromosikan protokol kesehatan, menyediakan tempat cuci tangan dan melakukan sosialisasi tentang Covid-19.
ChildFund Internasional sudah beroperasi di Timor-Leste sejak 1999 dan program yang diterapkan telah memberikan manfaat bagi 37,000 anak di seluruh Timor-Leste khususnya di Likisa, Bobonaro, Kovalima, Manatuto dan Lautem.
Menurut data yang diperoleh dari laporan tahunan ChildFund pada 2020, dana yang dikeluarkan untuk program pendidikan sebesar $306,765, perlindungan anak $83,188, kesehatan $273,957 dan untuk sosial dan emosional sebesar $334,446, serta pengurangan resiko bencana $98,398 dan kebutuhan lainnya sebesar $274,738.
Reporter : Cidalia Fátima
Editor : Armandina Moniz