iklan

HEADLINE, SOSIAL INKLUSIF

Temukan 17 lokasi mata air panas, IGTL : hampir 100°C di Coliate- Ermera

Temukan 17 lokasi mata air panas, IGTL : hampir 100°C di Coliate- Ermera

Marobo warm spring, di kotamadya Bobonaro. Foto TATOLI/ Antonio Daciparu

DILI, 19 Maret 2025 (TATOLI)– Institut Geosains Timor-Leste (IGTL) telah melakukan studi tentang potensi mata air panas di Timor-Leste dan telah mengidentifikasi 17 titik lokasi sumber mata air panas di seluruh teritori.

Ketua IGTL, Job Brites do Santos mengatakan pihaknya telah melakukan studi geothermal (energi yang berasal dari panas alamiah di dalam bumi) untuk mengetahui sumber daya geologi yang ada di Timor-Leste.

“Berdasarkan identifikasi kita temukan 17 lokasi sumber air panas, 12 ada di Timor dan lima di antaranya di Pulau Ataúru,” kata Ketua IGTL pada Tatoli secara eksklusif.

Dijelaskan 17 sumber mata air panas tersebut terbagi menjadi 11 warm spring dibawa 50°C dan enam hot spring diatas 50°C sebagai berikut :

  1. Hera warm spring, Cristo Rei – Dili – 35°C
  1. Kumbole warm spring, Quelicai – Baucau – 35°C
  1. Uai-Cana warm spring, Venilale – Baucau – 35°C
  1. Lacluta warm spring, Lacluta – Viqueque – 45°C
  1. Weluli Manas hot spring, Viqueque – 60°C
  1. Bé Manas Natural, Fatukahi warm spring, Fatuberliu – Manufahi – 45°C
  1. Faturilau hot spring, Lequidoe – Aileu – 60-65°C
  1. Coliate hot spring, Hatolia – Ermera – 98°C
  1. Batumanu warm spring, Atsabe – Ermera – 38°C
  1. Borolara warm spring, Cailaco – Bobonaro – 38°C
  1. Marobo warm spring, Bobonaro – 45°C
  1. Lauhata warm spring, Bazartete – Liquça – 48°C
  1. Maquili hot spring, Atauro – Dili – 90°C
  1. Beloi warm spring, Atauro – Dili – 35°C
  1. Pala hot spring, Atauro – Dili – 68°C
  1. Uaro-Ana hot spring, Atauro – Dili – 75°C
  1. Akrema warm spring, Atauro – Dili – 40°C

Ketua IGTL itu menjelaskan di daerah Atauro hampir semua sumber mata air panas berada di bawah permukaan laut sehingga untuk melakukan observasi harus menunggu air laut surut, begitu juga di Lauhata Liquiça juga dengan kasus yang sama.

“Di Liquiça Lauhata ini agak unik, karena muncul secara alami di laut, tetapi ini jadi masalah bagi masyarakat setempat karena air pengeboran dari masyarakat tidak bisa digunakan sehingga harus terpaksa membeli air dari luar Lauhata untuk memenuhi kebutuhan sehai-hari. Kajian ini sudah kami serahkan kepada kementerian terkait untuk dipertimbangkan,” katanya.

Job Brites juga menginformasikan manfaat dari Hot Spring selain tempat wisata, negara lain telah menjadikannya sebagai sumber energi berkelanjutan seperti di Indonesia, Jepang, Filipina, Amerika dan negara-negara lainnya menggunakan sumber daya panas bumi sejak 1950 untuk pembangkit listik.

Timor-Leste sendiri memiliki potensi dalam energi berkelanjutan jika dilakukan studi detail karena sebagian tempat seperti Coliate hot spring dengan suhu 98°C, Maquili hot spring 90°C dan Uaro-Ana hot spring 75°C.

“Ini yang terpanas ada di Coliate Ermera, kita bisa mengelola jadi sumber energy pembangkit listrik, tapi harus melalui studi yang lebih lanjut,” paparnya. 

Reporter : CIdalia Fátima

Editor     : Armandina Moniz

iklan
iklan

Leave a Reply

iklan
error: Content is protected !!