DILI, 19 november 2024 (TATOLI) – School of Health Research (Menzies) menyarankan kepada Kementerian Kesehatan (Kemenkes) untuk memperhatikan stok obat-obatan dan sumber daya manusia (SDM) seiring dengan disetujuinya Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) tahun 2025.
“Cara terbaik bagi anggota Pemerintah terkait untuk melihat hal tersebut harus turun ke lapangan, mendengarkan dan mengidentifikasi. Karena ketika bekerja, mereka perlu mendengarkan pendapat masyarakat. Sebab, mereka bekerja untuk melayani masyarakat. Jadi, mereka perlu mendengarkan dan meneliti sehingga mereka tahu. Untuk itu, APBN 2025 untuk Kemenkes yang disetujui harus digunakan untuk masalah-masalah yang dipertanyakan oleh masyarakat, terutama pembelian obat-obatan. Selain itu, sumber daya manusia di daerah terpencil harus direkrut dengan secepatnya. Karena, ada uang untuk memenuhi apa yang diperlukan masyarakat dalam konteks pelayanan kesehatan pada masyarakat,” kata Menzies/CAMO-net Country Leader Timor-Leste, Nelson Martins, kepada wartawan usai mengikuti lokakarya nasional tentang Ketahanan Anti Mikroba dan Penggunaan Anti Mikroba, di Aula Universidade da Paz (UNPAZ), Manleuana, selasa ini.
Ia mengatakan bahwa untuk mencapai tujuan masyarakat maka negara membutuhkan waktu dan kritik harus diterima dalam melakukan penelitian dan analisis untuk memecahkan masalah yang dihadapi masyarakat.
Sementara, Martinus Nahak Lino selaku Akademik, mengatakan Anggaran tahun depan untuk Kemenkes cukup besar, sehingga perlu difokuskan pada pengelolaan dan pengendalian obat-obatan.
“Kita harus memprioritaskan kesehatan, berinvestasi pada fasilitas kesehatan, sumber daya manusia dan obat-obatan karena stok obat yang selalu membuat pertanyakan masyarakat. Jadi, dengan anggaran yang besar harusnya diinvestasikan sehingga bisa bermanfaat bagi rakyat kita,” tambahnya.
Ia merekomendasikan agar Pemerintah memiliki rencana untuk membeli obat-obatan sesuai kebutuhan dan bermanfaat bagi masyarakat.
“Bukan membeli setelah itu karena kadaluwarsa maka obat-obatan itu harus dibakar atau dimusnahkan. Jadi, kita harus memberikan perhatian yang maksimal terhadap stok obat,” katanya.
Sebelumnya, Parlemen Nasional, pada minggu lalu, telah menyetujui proposal APBN 2025 untuk Kementerian Kesehatan dalam tahap khusus senilai $73.931.148 dengan 42 suara setuju, 22 suara abstain dan tidak ada suara yang menolak.
Reporter : Osória Marques (Penerjemah : Armandina Moniz)
Editor : Julia Chatarina