DILI, 08 oktober 2024 (TATOLI)— Jepang dan Timor-Leste hari ini kembali menandatangani Memorandum of Cooperation (MoC) untuk menyepakati kerjasama guna memperluas program Technical Intern Training (TIT).
Kesepakatan tersebut ditandatangani langsung oleh Sekretaris Negara urusan Pelatihan Profesional dan Ketenagakerjaan (SEFOPE -tetun), Rogério Araújo Mendonça bersama Duta Besar Jepang untuk Timor-Leste, Tetsuya Kimura di kantor Kementerian Luar Negeri dan Kerjasama (MNEK -tetun), Pantai Kelapa, Dili.
Sekretaris Negara Rogério menjelaskan program TIT sudah diiplementasikan di Timor-Leste sejak 2022, sehingga MoC yang baru diresmikan sebagai langka awal untuk mencapai kesepakatan resmi kedua pemerintahan (G2G).
Berita terkait : SEFOPE – TISC Jepang sepakati kerjasama perluas program TIT
“Kita dalam tahap MoC dan ini konteksnya sama dengan MoU artinya kita sudah 75% sebelum maju ke G to G. Program ini sangat penting mulai dari tahun ini dan kita memulai MoC dengan Pemerintahan Kochi, Ibaraki, dan hari ini antara negara. Ini akan memfasilitasi kita dalam menyediakan peserta TIT ke Jepang. Dimana, mereka ikut pelatihan tetapi juga untuk bekerja,” jelas Sekretaris Negara Rogério di kantor MNEK, selasa ini.
Diinformasikan saat ini ada 19 kaum muda Timor-Leste yang aktif menjadi peserta TIT di Jepang di bidang pertanian (17 orang) dan industri (2 orang) yang diharapkan akan mendapatkan transfer skill yang baik karena Jepang adalah negara yang memiliki teknologi maju dalam setiap bidang pekerjaan.
Ia menegaskan implementasi program TIT direalisasikan karena upaya bersama dari SEFOPE bersama Duta Besar Timor-Leste di Jepang, Ilidio Ximenes dan Dubes Jepang di Timor-Leste, Tetsuya Kimura untuk menyediakan tempat pelatihan dan lapang kerja bagi kaum muda Timor-Leste.
“Kedepan kita ingin menyiapkan lebih banyak peserta TIT dan saat ini kita sudah membuka pusat pelatihan bahasa Jepang di SENAI Becora, dan kita ingin memperluas pelatihan di kotamadya lainnya sehingga kesempatan terbuka bagi semua,” katanya.
Duta Besar Jepang untuk Timor-Leste, Tetsuya Kimura mengingatkan bahwa pertemuannya yang terjadi antara Perdana Menteri Xanana Gusmão dan Perdana Menteri KISHIDA Fumio pada desember 2023. Kedua pemimpin pada saat pertemuan menyambut baik kedatangan peserta TIT ke Jepang dan menegaskan kembali komitmen mereka untuk mempercepat proses penyelesaian Nota Kerja Sama Program TIT.
“Saya sangat senang melihat proses ini menjadi kenyataan. Salah satu janji yang saya buat untuk mencapai kemajuan nyata selama masa tugas saya di Timor-Leste adalah untuk lebih memperkuat kerja sama dalam diversifikasi ekonomi sehingga Timor-Leste dapat keluar dari ketergantungan yang besar pada impor barang, khususnya di bidang pertanian, kita bisa bekerja sama untuk meningkatkan produksi dalam negeri,” ucapnya.
Dikatakan, selama bertahun-tahun, Pemerintah Jepang terus memberikan dukungan bagi pertanian di Timor-Leste. Tahun lalu, proyek produksi beras di Manatuto dan Bobonaro yang didukung oleh JICA telah selesai.
Berita terkait : Timor-Leste kembali kirim tujuh peserta TIT tahap kedua ke Jepang
Pemerintah Jepang berusaha untuk melanjutkan proyek ini dengan menyediakan penasihat yang akan bekerja sama dengan Pemerintah Timor-Leste, para ahli dan petani termasuk dengan 19 orang peserta pelatihan asal Timor-Leste yang saat ini bekerja di Prefektur Kochi.
“Kami berharap para peserta pelatihan asal Timor-Leste ini akan membawa kembali pengalaman dan pengetahuan mereka di sektor pertanian untuk berkontribusi pada stabilitas, pertumbuhan dan kemakmuran negara yang indah ini,” pintanya.
Ia mengakui masa depan Timor-Leste ada di tangan generasi muda, dengan begitu diharapkan penandatanganan kerja sama ini akan semakin memperkuat talenta-talenta muda Timor-Leste untuk berkontribusi terhadap pembangunan berkelanjutan di negara.
Reporter : Cidalia Fátima
Editor : Armandina Moniz