iklan

INTERNASIONAL, HEADLINE

Timor-Leste dan Estonia bahas kerjasama bilateral

Timor-Leste dan Estonia bahas kerjasama bilateral

Perdana Menteri, Kay Rala Xanana Gusmão, bertemu Presiden Estonia, Alar Karis di New York. Foto GPM

NEW YORK, 23 september 2024 (TATOLI)—  Perdana Menteri, Kay Rala Xanana Gusmão, bertemu Presiden Estonia, Alar Karis disela-sela pertemuan Konferensi Tingkat Tinggi Perserikatan Bangsa-Bangsa Masa Depan di New York.

Dalam pertemuan tersebut PM Xanana didampingi Menteri Luar Negeri dan Kerjasama (MNEK), Bendito dos Santos Freitas dan Perwakilan Misi Tetap Timor-Leste untuk Perserikatan Bangsa-Bangsa, Duta Besar Dionisio Babo Soares. Selama pertemuan lebih fokus membicarakan kerja sama di masa depan antara kedua negara.

Pertemuan tersebut berlangsung pada 22 agustus 2024 dalam suasana yang harmonis, karena ini merupakan pertemuan pertama antara kedua pemimpin negara, membahas kondisi perkembangan negara, termasuk berbagi cerita tentang sejarah perjuangan kemerdekaan.

Dalam pertemuan tersebut, PM Xanana dan Presiden Karis juga mendiskusikan rencana pembangunan ekonomi masa depan dan kerja sama potensial lainnya. Karena Estonia memiliki banyak pengalaman dalam Pemerintahan Elektronik dan infrastruktur digital, karena hal ini dapat memberikan pengetahuan yang berharga bagi Timor-Leste, yang memungkinkan diversifikasi ekonomi di sektor minyak dan gas.

Presiden Karis juga mengundang Presiden Republik, José Ramos Horta untuk berpartisipasi dalam sebuah acara internasional yang akan berlangsung di Estonia pada tanggal 19 – 20 oktober 2024.

Dalam pertemuan tersebut, kedua pemimpin membahas masalah hak asasi manusia dan Estonia meminta dukungan Timor-Leste untuk pencalonan Estonia sebagai anggota Dewan Hak Asasi Manusia PBB.

Hal ini sejalan dengan komitmen Timor-Leste yang dinyatakan dalam partisipasinya dalam organisasi internasional, seperti PBB, ASEAN dan Komunitas Negara-Negara Berbahasa Portugis (CPLP).

Estonia, salah satu negara maju di zona Eropa, telah memperoleh kemerdekaannya sejak tahun 1918, namun karena alasan politik-ideologi, negara ini berada di bawah kekuasaan Uni Soviet selama bertahun-tahun dan akhirnya memulihkan kemerdekaannya pada 20 Agustus 1991 dengan total populasi 1.331.796 jiwa. 

Reporter : Hortencio Sanchez (Penerjemah : Armandina Moniz)

Editor     : Filomeno Martins

iklan
iklan

Leave a Reply

iklan
error: Content is protected !!