iklan

HEADLINE, SOSIAL INKLUSIF

Presiden Horta minta Pemerintah – CET koordinasi ubah Tasi-Tolu jadi pusat wisata religi

Presiden Horta minta Pemerintah – CET koordinasi ubah Tasi-Tolu jadi pusat wisata religi

Altar Misa di Tasi-Tolu setelah digunakan Paus Fransiskus dalam memimpin misa kudus, pada 10 september 2024 ini. Foto Foto/Jesuína Xavier

DILI, 12 september 2024 (TATOLI) – Presiden Republik, José Ramos Horta meminta Pemerintah untuk berkoordinasi dengan Gereja khususnya Konferensi Episkopal Timor (CET -portugis) untuk menetapkan anggaran pada tahun 2025 untuk mengubah Tasi-Tolu menjadi pusat wisata religi.

“Saya sudah berbicara dengan Perdana Menteri, Xanana Gusmão untuk berkoordinasi dengan CET agar memasukkan anggaran tahun 2025 untuk mempertahankan situs Tasi-Tolu sebagai warisan nasional untuk menjadi pusat keagamaan dan wisata,” kata Presiden Horta kepada wartawan di Istana Kepresidenan Dili, kamis ini.

Dikatakannya, Tasi-Tolu tidak bisa ditinggalkan begitu saja, harus dikembangkan menjadi pusat komunitas yang asri untuk keluarga, dibuatkan taman yang asri hingga ditanami pepohonan agar tempat tersebut hijau dan asri.

Diketahui dalam persiapan untuk Misa Suci yang dipimpin oleh Paus Fransiskus di Tasi-Tolu, Timor-Leste melakukan berbagai pembangunan dan renovasi infrastruktur. Alokasi dana sebesar $12 juta telah disediakan untuk menyambut kunjungan Paus, yang mencakup beberapa aspek penting.

Berita terkait : Sambut kunjungan Paus Fransiskus, Timor-Leste siapkan $12 juta

Dari dana tersebut sekitar $1 juta dialokasikan khusus untuk membangun altar tempat Paus akan memimpin Misa. Altar ini dirancang agar sesuai dengan acara besar tersebut dan menjadi pusat perhatian selama ibadah.

Altar suci bukan hanya sekadar tempat untuk merayakan Ekaristi, tapi juga melambangkan kehadiran Kristus di tengah umat-Nya. Dalam konteks misa bersama Paus Fransiskus, altar tersebut menjadi simbol persatuan umat Katolik di Timor-Leste serta pengakuan atas warisan spiritual.

Selain itu, Ia juga akan berbicara dengan Perdana Menteri untuk merencanakan pembuatan program besar bagi generasi muda, khususnya pelajar.

“Kita harus luncurkan kembali program yang dilakukan pemerintah sebelumnya, setiap tahun harus menanam satu juta pohon, karena sebelum program ini diluncurkan gagal dilakukan, jadi ke depan harus melakukan ini, dan harus menggerakkan generasi muda termasuk sejumlah organisasi pencak silat,” ujarnya.

Menurutnya, program lain yang perlu dilakukan Pemerintah adalah menggerakkan generasi muda untuk membersihkan sampah tidak hanya di Dili tetapi di wilayah nasional karena sampah mendominasi di Timor-Leste hampir di pinggir jalan.

“Ini bisa kita manfaatkan untuk menggerakkan generasi muda agar selama liburan tidak melakukan apa-apa harus menggerakkan mereka lalu memberi mereka sejumlah uang,” tuturnya. 

Reporter : Cidalia Fátima

Editor     : Armandina Moniz

iklan
iklan

Leave a Reply

iklan
error: Content is protected !!