iklan

HEADLINE, SOSIAL INKLUSIF

Kirsty Sword : Timor-Leste hadapai tantangan baru bebaskan rakyat dari kemiskinan

Kirsty Sword : Timor-Leste hadapai tantangan baru bebaskan rakyat dari kemiskinan

Pendiri Yayasan Alola dan Mantan Ibu Negara, Kirsty Sword Gusmão. Foto Tatoli/Egas Cristóvão

DILI, 30 agustus 2024 (TATOLI)— Pendiri Yayasan Alola dan Mantan Ibu Negara, Kirsty Sword Gusmão dalam Perayaan 25 tahun Referendum mengatakan meskipun Timor-Leste telah mencapai kemerdekaan tetapi membawa tantangan baru untuk para pemimpin untuk membebaskan rakyat dari belenggu kemiskinan.

“Sangat senang mengingat kembali 25 tahun lalu saya masih bersama Maun Bo’ot Xanana di Salemba (Jakarta) dan saat kembali ke Timor-Leste adalah momen yang sangat sulit karena melihat kesedihan masyarakat, masyarakat kehilanggan segalanya, tetapi tidak hilang harapan, dan Saya melihat setelah 25 tahun meskipun banyak tantangan menghadang tetapi harapan ini tidak hilang, meskipun kita lihat masih banyak orang miskin, banyak masalah di berbagai bidang tetapi masyarakat kita tidak hilang harapan,” kata Kirsty Sword usai menghadiri acara  25 tahun Referendum di Stadion Dili, jumat malam ini.

Ia yakin para para generasi lampau yang dulu berjuang keras untuk kemerdekaan, mereka juga merasa bersyukur untuk perjuangan tersebut karena meski dengan banyak masalah tetapi masyarakat tidak hidup dalam rasa takut.

“Saya mengingat kembali ketika saya datang ke Timor pada 1990 semua orang hidup dalam ketakutan, takut hilang, dibunuh, dapat ancaman dan hari ini ketakutan tersebut sudah hilang karena Timor-Leste sudah bebas dan sekarang pada pemimpin yang memiliki tantangan besar untuk bekerja lebih giat untuk membebaskan rakyat dari kemiskinan. Ini adalah perjuangan yang tidak mudah, tapi membutuhkan kerjasama, kesatuan dan mengingat pengorbanan generasi masa lalu,” ucapnya.

Ditanya mengenai, para pemimpin yang masih belum berdamai dan saling mengabaikan satu sama lain, Mantan Ibu Negara itu meminta masyarakat untuk tidak kwatir dengan sikap para pemimpin lama karena masa depan Timor-Leste bergantung pada generasi muda.

“Saya rasa para pemimpin lama tidak akan bersama kita untuk waktu yang lama, mereka juga bertambah umur, saat ini masa depan Timor di tangan generasi muda. Para generasi muda yang harus menjaga kesatuan, perdamaian dan untuk itu saya kira jangan terlalu khawatir dengan sikap para generasi lama, mereka sudah tua, sekarang kita berikan harapan kepada generasi baru,” pintanya.

Sebagai pendiri Yayasan Alola, Kirsty Sword merasa sedih melihat masih banyak masalah seperti angka gizi buruk di dalam negeri, kekerasan dan diskriminasi terhadap perempuan, tapi jika dibandingkan dengan 20 tahun ke belakang tentunya ini mengalami kemajuan dan ini memberi harapan baru.

“Saya berharap masyarakat kita juga bisa terus mempunyai harapan, kesabaran dan motivasi untuk bekerja keras, karena ini bukan hanya tanggung jawab dan tugas pemerintah, tapi kita semua,” tutupnya.

Reporter : Cidalia Fátima

Editor      : Armandina Moniz

iklan
iklan

Leave a Reply

iklan
error: Content is protected !!