DILI, 30 agustus 2024 (TATOLI)— Presiden Republik Demokratik Arab Sahrawi, Brahim Ghali, mengucapkan selamat kepada rakyat Timor-Leste (TL) dan para pemimpinnya atas peringatan HUT Referendum ke-25 atau Hari Jajak Pendapat (30 Agustus 1999 – 30 Agustus 2024).
Brahim Ghali menyampaikan ucapan selamatnya saat melakukan pertemuan resmi dengan Perdana Menteri (PM), Xanana Gusmão di kantor pemerintah, jumat ini.
“Saya ingin menyampaikan selamat kepada Perdana Menteri, Kay Rala Xanana Gusmão dan Presiden Republik serta rakyat Timor-Leste yang sedang merayakan 25 tahun Jajak Pendapat. Kami benar-benar senang akan hal ini, sekutu kami, teman kami, dan kami ingin menggunakan kesempatan ini untuk mengulangi ucapan selamat kami atas hari besar yang telah diikuti dengan cermat oleh masyarakat Sahrawi dan bahwa akan tiba saatnya masyarakat Sahrawi juga akan mengalaminya,” ungkapnya.
Dalam pertemuan dengan Perdana Menteri tersebut dibicarakan mengenai situasi nasional dan internasional termasuk kerjasama bilateral kedua negara. Diketahui hubungan bilateral antara Timor-Leste dan Republik Demokratik Arab Sahrawi telah terjalin sejak Timor-Leste memperoleh kemerdekaannya.
Timor-Leste, sebagai negara yang baru merdeka, telah menunjukkan dukungan terhadap perjuangan rakyat Arab Sahrawi untuk mendapatkan hak penentuan nasib sendiri. Sejak mendeklarasikan restorasi kemerdekaan pada tahun 2002, Timor-Leste telah aktif dalam forum internasional untuk mendukung hak-hak rakyat yang terjajah, termasuk Arab Sahrawi di Wilayah Sahara Barat.
Pada kesempatan diterimanya Timor-Leste sebagai anggota PBB, Kay Rala Xanana Gusmão selaku Presiden saat itu, menyerukan replikasi implementasi rencana PBB untuk melakukan referendum penentuan nasib sendiri di Sahrawi Barat.
Dalam seruannya tersebut, Xanana mengatakan, “Dengan pemunggutan suara yang demokratis, adil dan bebas, seperti yang terjadi di Timor-Leste, situasi yang tidak adil ini dapat diakhiri,”
Pada april lalu, Timor-Leste menyetujui rancangan Resolusi Pemerintah untuk memberikan sumbangan sebesar $60.000 kepada Perwakilan Tetap Republik Demokratik Arab Sahrawi di Timor-Leste.
Selain itu disebutkan sumbangan tersebut adalah prinsip solidaritas dengan perjuangan rakyat untuk pembebasan nasional dan hak untuk menentukan nasib sendiri dan kemerdekaan, yang diabadikan dalam Konstitusi Republik, dalam Resolusi Parlemen Nasional mengenai solidaritas dan dukungan untuk rakyat Saharawi.
Timor-Leste sendiri telah memberikan kontribusi, sejak tahun 2011, untuk berfungsinya Perwakilan Tetap tersebut di Dili, melalui pemberian subsidi tahunan untuk pelaksanaan kegiatannya di Timor-Leste dan di wilayah tersebut.
Republik Demokratik Arab Sahrawi (RDAS) atau Sahara Barat adalah sebuah negara pengakuan terbatas yang mengklaim kekuasaan atas seluruh wilayah Sahara Barat, bekas koloni Spanyol.
RDAS diproklamasikan oleh Front Polisario pada tanggal 27 Februari 1976. Pemerintah RDAS kini menguasai sekitar 20% wilayah yang diklaim. Maroko menguasai sisa wilayah yang dipersengketakan.
Reporter : Cidalia Fátima
Editor : Armandina Moniz