DILI, 04 juli 2024 (TATOLI)— Menteri Perdagangan dan Industri, Filipus Nino Pereira menginformasikan proses pembangunan kawasan industri, di Ulmera, kotamadya Liquiçá masih menunggu pengalihan tanah dari Sekretariat Nasional urusan Pertanahan dan Properti (SETP).
“Sekarang kita sudah identifikasi tempat yang kita rasa berpotensi, dan saat ini kita sudah dalam tahap pembebasan properti dan kami juga menunggu pengalihan hak milik properti bagi MKI sehingga kita bisa memiliki rencana yang baik untuk memulai kontruksi fisik bagi kawasan industri tersebut,” ungkap Menteri Filipus usai mengikuti lokakarya tentang proses aksesi ke OPD di Timor Plaza, kamis ini.
Berita terkait : Pemerintah siapkan kompensasi bagi masyarakat terkena proyek kawasan industri
Ia yakin penetapan kawasan industri dan membuat zona perdagangan bebas adalah salah satu jalan untuk menraik lebih banyak investasi domestik atau dari luar negeri untuk meningkatkan ekonomi negara.
Pemerintah sebelumnya telah mengumpulkan data dari penduduk tepatnya 37 kepala keluarga tentang pengukuran tempat tinggal dan pohon yang ditanam di lokasi pembangunan kawasan industri tersebut untuk dibayar denda setidaknya $1,5 juta untuk kompensasi.
Pemerintah sendiri hanya membayar denda penduduk dan untuk tumbuhan yang ditanam penduduk, karena tanahnya milik negara.
Dengan dibangunnya kawasan tersebut, Pemerintah bermaksud mendiversifikasi perekonomian nasional, sesuai dengan Rencana Strategis Pembangunan Nasional 2011-2030. Pemerintah memperkirakan $23 juta dolar Amerika untuk pembangunan kawasan industri itu.
Berita terkait : Bangun kawasan industri, Pemerintah siapkan dana $225.735 untuk Haberan
Sebelumnya, Pemerintah telah mengalokasikan $225.735 untuk studi kelayakan pembangunan kawasan industri di Ulmera, Liquiçá yang akan dilakukan oleh perusahaan Haberan. Proses studi kelayakan telah berlangsung antara april hingga juli tahun 2022 di tanah seluas sekitar 50 hektar di kotamadya Liquiça.
Reporter : Cidalia Fátima
Editor : Armandina Moniz