DILI, 11 juni 2024 (TATOLI)— Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) berkomitmen untuk melakukan tindakan bersama, kolaboratif dan terkoordinasi dalam menghadapi berbagai tantangan bersama, pada masalah perubahan iklim yang menjadi ancaman utama bagi kesehatan masyarakat global dan kerentanannya di Timor-Leste.
Komitmen tersebut disampaikan Perwakilan WHO di Timor-Leste, Arvind Marthur dalam workshop yang dilakukan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) dan WHO di aula Delta Nova, Dili, selasa ini. Workshop diadakan selama tiga hari untuk membahas validasi data nasional dalam mengembangkan Penilaian Kerentanan dan Adaptasi Kesehatan serta perubahan Iklim pada kesehatan masyarakat di Timor-Leste.
“Seperti yang kita ketahui bersama, Perubahan Iklim adalah ancaman utama bagi kesehatan masyarakat global dan kerentanannya semakin parah di Negara-negara Kepulauan Kecil yang sedang berkembang seperti Timor-Leste. Menyadari hal ini, negara-negara anggota WHO termasuk Timor-Leste baru saja mengadopsi resolusi penting tentang Iklim dan Kesehatan di pertemuan Majelis Kesehatan Dunia pada tanggal 30 mei lalu yang menunjukkan komitmen politik dan kebutuhan untuk meningkatkan aksi iklim sebagai prioritas kesehatan masyarakat untuk melindungi masyarakat dari dampak kesehatan yang semakin meningkat dari Perubahan Iklim,” kata Arvind Marthur.
Dikatakan, pola curah hujan bulanan di negara ini telah berubah pada bulan desember, januari, maret dan mei ini dengan tren peningkatan sebesar 7,156 mm/dekade. Ini berarti intensitas hujan akan lebih banyak dan periode kekeringan akan diperpanjang. Sehingga, permukaan air laut di negara ini meningkat sekitar 5,5 mm per-tahun.
“Kita semua telah mengalami berbagai bencana alam yang disebabkan oleh iklim seperti banjir besar, kekeringan, tanah longsor, dan telah terlibat dalam tanggap darurat untuk masyarakat kita dengan satu atau lain cara. Karena itu, penting untuk lebih memahami risiko Iklim dan Kesehatan yang spesifik untuk Timor-Leste. Dimana, sesuai dengan penilaian Kerentanan dan Adaptasi umum yang dilakukan pada tahun 2019 oleh WHO untuk mendukung pengembangan rencana Adaptasi Nasional Kesehatan (HNAP), terdapat penyakit dan risiko kesehatan yang secara langsung atau tidak langsung dipengaruhi oleh Perubahan Iklim di Timor-Leste,” paparnya.
Diungkapkan, data tersebut menemukan bahwa perubahan iklim cenderung memperburuk tren penyakit yang sudah ada, terutama untuk penyakit diare, penyakit yang ditularkan melalui udara, penyakit kulit, dan penyakit yang ditularkan melalui vektor.
Dipaparkan, sesuai dengan penilaian WHO, prioritas iklim dan kesehatan utama untuk Timor-Leste yang harus dicegah meliputi :
- Mencegah peningkatan malnutrisi
- Mencegah penyebaran penyakit yang ditularkan melalui vektor seperti demam berdarah
- Mengurangi risiko penyakit diare
- Meningkatkan sistem air bersih dan sanitasi
- Berinvestasi pada ketahanan iklim dan fasilitas layanan kesehatan yang ramah lingkungan
- Mencegah kematian dan cedera akibat badai dan banjir
- Menghindari kematian akibat cuaca panas
- Menghindari risiko ISPA
- Menghindari Penyakit tidak menular
- Menghindari risiko kesehatan mental yang berkaitan dengan iklim
Jadi, dikatakan sebagai mitra terpercaya Timor-Leste, WHO berkomitmen untuk melakukan tindakan bersama, kolaboratif dan terkoordinasi dalam menghadapi berbagai tantangan bersama, terutama menghadapi masalah Perubahan Iklim.
Sementara, Wakil Menteri Kesehatan untuk Penguatan Kelembagaan Kesehatan Jose dos Reis Magno, mengatakan workshop nasional tersebut sangat krusial dalam membahas validasi data Nasional untuk mengembangkan Penilaian Kerentanan dan Adaptasi Kesehatan serta Profil Risiko Iklim dan Kesehatan di Timor-Leste.
“Workshop ini diadakan dengan mengundang seluruh Direktur Kesehatan di setiap kotamadya dan mitra untuk mempresentasikan hasil temuan penelitian yang dilakukan oleh James Cook University, Profesor Hendriketa dan Profesor Afonso Almeida dari UNTL (Universitas Nasional Timor Lorosa’e), dan anggota tim Peneliti pada tahun 2017 untuk membahas validasi data Nasional dalam mengembangkan Penilaian Kerentanan dan Adaptasi Kesehatan serta Profil Risiko Iklim dan Kesehatan di Timor-Leste,”kata Wakil Menteri Jose Magno.
Dikatakan, workshop nasional ini akan memvalidasi data temuan penelitian untuk digunakan oleh Kementerian Kesehatan sebagai salah satu pedoman dalam menjamin sistem mutu kesehatan di Timor-Leste.
Reporter : Mirandolina Barros Soares
Editor : Armandina Moniz