DILI, 17 januari 2024 (TATOLI)– Institut Statistik Nasional (INETL) mencatat inflasi sebesar +0,3% pada Indeks Harga Konsumen (IHK) pada desember 2023, meningkat +0,1% dibandingkan dengan november 2023.
Data INETL menunjukkan bahwa kenaikan harga-harga disebabkan oleh kenaikan +0,6% pada produk makanan dan minuman non-alkohol, termasuk kenaikan +1,2% pada pakaian dan sepatu. Alkohol dan tembakau turun -0,6%, transportasi turun -0,3%, dan peralatan pemeliharaan dan perabot rumah tangga turun -0,1%.
“Harga-harga bahan makanan dan minuman non-alkohol naik +0,6%. Sub-kelompok sayuran mengalami kenaikan +3,1%, keju, susu dan telur +0,5%, ikan +0,2%, daging +0,1% dan kopi, teh dan kakao +0,4%. Sub-kelompok minyak dan lemak turun -0,5%, gula, selai, madu, cokelat dan permen turun -0,2% dan buah-buahan turun -0,3%,” kata dokumen yang diakses Tatoli tersebut.
IHK tahunan, yaitu IHK yang membandingkan bulan saat ini dengan bulan yang sama di tahun sebelumnya, naik +8,7%. Kenaikan harga pada berbagai kelompok makanan dan minuman non-alkohol (+12,4%), alkohol dan tembakau (+23,6%), pendidikan (+7%), pakaian dan sepatu (+0,6%), dan komunikasi (+0,7%) berkontribusi pada indeks ini.
Sedangkan untuk harga-harga yang turun, masih dalam hal IHK tahunan, terjadi penurunan -2,6% pada transportasi, -1,7% pada peralatan pemeliharaan dan perabot rumah tangga dan -3,2% pada rekreasi dan budaya.
Inflasi yang dapat diperdagangkan naik +0,3% dan yang tidak dapat diperdagangkan naik +0,3% secara bulanan, dibandingkan desember dan november 2023.
Adapaun, inflasi yang dapat diperdagangkan naik +10,8% dan yang tidak dapat diperdagangkan naik +3,2% secara tahunan, dibandingkan desember 2023 dengan desember 2022.
Reporter : Cidalia Fátima
Editor : Armandina Moniz