DILI, 09 januari 2024 (TATOLI)– Direktur Eksekutif Asosiasi Disabilitas Timor Leste (ADTL), Cesario da Silva mengatakan bahwa Pemerintah Australia melalui Department of Foreign Afairs and Trade (DFAT), setiap tahun mendonasikan anggaran senilai $100,000 kepada ADTL untuk menjalankan programnya di Timor – Leste.
“ Kita menerima dana sebesar $100,000 dari DFAT, Australia setiap tahunnya. Dana yang diberikan untuk mendukung program prioritas ADTL di negara ini,” kata Direktur ADTL, Cesario da Silva, pada TATOLI dikantornya, Mascarenhas, Dili.
Dikatakan, ADTL memiliki tiga program prioritas seperti, advokasi, peningkatan kapasitas dan program pendidikan non formal yang mana dana tersebut digunakan untuk memfasilitasi ketiga program prioritas itu..
“Kita menggunakan dana dari DFAT ini untuk melakukan advokasi, pemberdayaan melalui peningkatan kapasitas seperti kursus computer, kursu bahasa Inggris, bahasa Portugis dan pendidikan non-formal untuk memfasilitasi para kaum disabilitas agar dapat melanjutkan pendidikan yang lebih tinggi,’’ ujarnya.
Disebutkan, dengan tiga program prioritas ini lebih dari 200 kaum disabilitas yang telah melanjutkan pendidikan di tingkat universitas di negara ini maupun melanjutkan studi di beberapa Universitas di Australia. Selain itu, lebih dari 1.000 kaum difabel telah mendapatkan manfaat dari kursus bahasa Inggris, Portugis dan komputer.
“Sejak 2015 hingga 2024, 1000 orang kaum difabel yang telah mendapatkan manfaat dari kursus dengan menguasai bahasa Portugis Inggris dan Komputer. Sementara, lebih dari 200 orang telah melanjutkan pendidikan tinggi di Universitas di Timor – Leste dan enam orang yang telah menyelesaikan pendidikan Tinggi di Universitas yang ada di Australia,” tuturnya.
Dalam kesempatan ini, ADTL mengucapkan terima kasih kepada Pemerintah Australia melalui DFAT yang telah berkomitmen mendukung dana kepada ADTL di setiap tahun dalam memfasilitasi program prioritas yang berkelanjutan untuk menjamin kesejahteraan kaum difabel di Timor-Leste.
Reporter : Mirandolina Barros Soares
Editor : Armandina Moniz