iklan

POLITIK, INTERNASIONAL, HEADLINE

Proyek kerjasama program HLP berakhir

Proyek kerjasama program HLP berakhir

Pemerintah Timor-Leste dan mitra Internasional menggelar acara berakhirnya program Hamenus Lixu Plastiku (HLP) di Hotel Timor, Dili. Foto Tatoli

DILI, 27 November 2023 (TATOLI)— Proyek kerjasama program Hamenus Lixu Plastiku (HLP) atau Mengurangi Sampah Plastik di Timor-Leste berakhir di Timor-Leste

Proyek tersebut dilaksanakan Pemerintah Timor-Leste dan mitra Internasional seperti, Mercy Corp dan Uni Eropa. Proyek itu dilakukan untuk mengurangi Sampah Plastik di negara ini. 

“Program HLP telah dilakukan selama tiga tahun. Program itu dilakukan pada  2019 hingga  2023 ini. Proyek ini didanai oleh Uni Eropa  untuk membatasi timbunan sampah plastik. Ini adalah proyek yang mendukung Organisasi Masyarakat Sipil dan bisnis lokal untuk berpartisipasi dalam menciptakan ekonomi sirkular plastik dan berpartisipasi dalam mengadvokasi Timor-Leste yang lebih bersih, sehat dan sejahtera,’’ kata Country Director Mercy Corps, Jules Keane kepada TATOLI di Hotel Timor, Dili, senin ini.

Proyek tersebut dilaksanakan Mercy Corps dan bermitra dengan LSM lokal seperti PERMATIL, dan proyek tersebut telah memberikan manfaat kepada 10.000 penduduk di Dili, melalui pesan kampanye kesadaran lingkungan, dan bermanfaat bagi 1.200 anak-anak dan staf sekolah dari lima sekolah dasar, empat Organisasi Masyarakat Sipil/perusahaan sosial, dan lainnya.

Secara tidak langsung, program ini menjangkau 234.000 penduduk Timor-Leste, yang akan mendapatkan manfaat dari penerapan ekonomi sirkular yang inovatif dan dari pengurangan dampak negatif jangka pendek dan jangka panjang yang terkait dengan paparan sampah plastik.

Sementara, Duta Besar Uni Eropa di Timor-Leste, Marc Fiedrich mengatakan sampah plastik adalah wabah global yang berdampak pada lingkungan dan diri sendiri. Hal ini dapat berdampak pada kesehatan manusia, merusak ekosistem, dan membahayakan satwa liar  terutama spesies laut.

Produksi, penggunaan dan pembuangan sampah merupakan kontributor penting terhadap emisi gas rumah kaca sehingga dampak polusi dapat terlihat di mana-mana.

“Plastik telah terbukti memberikan kenyamanan bagi kita semua dan kita menggunakannya dalam berbagai bentuk ratusan kali sehari. Namun plastik yang tidak dapat daur ulang sangat merusak lingkungan, terutama lingkungan laut, dan jika kita tidak mengambil tindakan, jumlah plastik yang ada di laut akan lebih banyak dibandingkan jumlah ikan. Uni Eropa bangga mendukung proyek ini yang dapat membantu mengurangi sampah di Timor-Leste, dan memberikan manfaat ekonomi dan kesehatan bagi banyak orang,” jelas Marc Fiedrich.

Disebutkan, skala permasalahan plastik sangat besar, satu miliar kantong plastik dan 125 juta botol plastik digunakan dan dibuang setiap tahunnya di Timor-Leste. Pengumpulan sampah tidak memadai dan penghancuran plastik dengan cara dibakar berbahaya bagi kesehatan.

Proyek ini selaras dengan komitmen pemerintah yang kuat dan terus berkembang terhadap tujuan ‘Nol Plastik’ dan akan bekerja sama dengan Kementerian Pariwisata dan Lingkungan Hidup, serta Kementerian Pendidikan.

Selain itu, Perwakilan Kotamadya Dili, Herminio M. Ribeiro atas nama pemerintah mengapresiasi program HLP dan meminta untuk melanjutkan program pengurangan sampah plastik di Timor – Leste.

“Atas nama Pemerintah saya mengucapkan terima kasih kepada Mercy Corps, Uni Eropa dan mitra-mitranya yang telah mendukung Pemerintah dalam mengurangi sampah plastik di Timor – Leste. Kami berharap Mercy Corp dan Uni Eropa dapat melanjutkan program ini di masa depan,” katanya.

Reporter : Mirandolina Barros Soares

Editor     : Armandina Moniz

iklan
iklan

Leave a Reply

iklan
error: Content is protected !!