DILI, 10 november 2023 (TATOLI)— Perdana Menteri (PM) Portugal, Antonio Costa mengundurkan diri pada selasa (07/11/2023), beberapa jam setelah jaksa penuntut menahan kepala stafnya dalam sebuah investigasi atas dugaan kasus korupsi penanganan proyek-proyek pertambangan litium dan hidrogen oleh pemerintahannya.
Dikutip dari Reuters (07/11), Antonio Costa, yang menurut jaksa penuntut menjadi target investigasi terkait, mengumumkan keputusan tersebut dalam sebuah pernyataan yang disiarkan di televisi setelah bertemu dengan Presiden Portugal, Marcelo Rebelo de Sousa.
Ia mengatakan bahwa hati nuraninya bersih, namun Ia tidak akan mencalonkan diri sebagai kandidat untuk keempat kalinya sebagai Perdana Menteri.
Berita terkait : PM Portugal dan Xanana Gusmão bahas program kerjasama 2024–2028
“Martabat fungsi Perdana Menteri tidak sesuai dengan kecurigaan tentang integritasnya, kelakuan baiknya, dan bahkan lebih tidak sesuai lagi dengan kecurigaan tentang praktik tindakan kriminal apa pun,” kata Antonio Costa.
Sekarang tergantung pada Presiden untuk memutuskan apakah akan mengizinkan kaum Sosialis Costa, yang memiliki mayoritas di parlemen, untuk membentuk pemerintahan baru atau membubarkan parlemen dan mengadakan pemilihan umum.
Sementara, Presiden Sosialis, Carlos Cesar mengatakan bahwa partainya siap menghadapi “skenario apa pun” sementara Luis Montenegro, pemimpin oposisi utama Sosial Demokrat, mengatakan bahwa ia siap untuk mengadakan pemilu dini.
“Kemerosotan pemerintah mengharuskan tidak ada lagi waktu yang terbuang,” ujar Montenegro.
Parlemen dijadwalkan untuk melakukan pemungutan suara pada RUU anggaran 2024 akhir bulan ini. Ada kekhawatiran bahwa krisis politik dapat berdampak pada persetujuan anggaran dan juga dimulainya privatisasi maskapai penerbangan nasional Portugal, TAP.
Berita terkait : PM Portugal akan kunjungi Timor-Leste, bahas kerjasama bilateral dua negara
Antonio Costa Pinto dari Lisbon University tidak mengesampingkan kemungkinan perdana menteri Sosialis lainnya mengambil alih, tetapi juga mengatakan bahwa pemilihan cepat adalah pilihan yang paling mungkin.
Saham-saham Portugal turun sekitar 3% dan selisih antara imbal hasil obligasi pemerintah 10 tahun negara Uni Eropa ini dengan imbal hasil obligasi acuan zona euro, Bund, melebar menjadi 69 basis poin dari 65 bps pada hari senin.
Namun, Presiden Marcelo mengatakan dia hanya akan membubarkan parlemen setelah pemungutan suara terakhir untuk RUU anggaran 2024, yang dijadwalkan pada 29 november.
Sementara, dilansir AFP, berdasarkan pernyataan dari Kantor Kepresidenan Portugal, Presiden Portugal Marcelo Rebelo de Sousa menerima pengunduran diri Perdana Menteri Costa dan menyerukan pertemuan partai-partai parlemen dengan tujuan menyelenggarakan pemilihan umum awal.
Sebelum ia dapat membubarkan parlemen dan mengadakan pemilu dini, presiden juga harus membentuk Dewan Negara, yang beranggotakan politisi paling senior di negaranya, mantan presiden dan tokoh penting lainnya.
Portugal memiliki cadangan litium terbesar di Eropa dan merupakan produsen litium terkemuka di benua itu, namun produksinya saat ini seluruhnya digunakan untuk industri pembuatan keramik dan kaca.
Costa, dari Partai Sosialis Portugal, menjabat Perdana Menteri sejak akhir 2015 dan terpilih kembali pada Januari 2022. Popularitasnya baru-baru ini menurun setelah serangkaian skandal terkait dengan maskapai nasional TAP.
Sebelumnya, Perdana Menteri Portugal, António Costa pada 25 juli 2023 telah melakukan kunjungan kerjanya di Timor-Leste. Kunjungan yang dilakukan akan lebih memperkuat ikatan kerjasama, persahabatan dan solidaritas antara kedua negara.
Dikutip dari Reuters
