DILI, 12 september 2023 (TATOLI)— Perwakilan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) di Timor-Leste, Arvind Mathur merekomendasikan pada Pemerintah Timor-Leste untuk memberikan label nutrisi pada makanan dengan menggunakan bahasa Tetun dan Portugis
“Kami melihat semua label nutrisi di Timor-Leste ditulis dalam bahasa yang berbeda seperti bahasa China, Inggris dan bahasa lainnya, sehingga sangat sulit bagi konsumen untuk mengidentifikasi makanan berlemak yang di impor. Karena itu, kami meminta kepada Pemerintah ini melalui Kementerian Kesehatan (Kemenkes) untuk menggunakan bahasa Portugis dan Tetun di label nutrisi, agar dapat membantu masyarakat untuk mencegah diabetes di negara ini,” kata Perwakilan WHO, Arvind Marthur pada TATOLI di Caicoli, Dili, selasa ini.
Berita terkait : Pasarkan produk ke luar negeri, Muhammadiyah rekomendasi label sertifikasi halal
Arvind Marthur menambahkan banyak masyarakat Timor-Leste yang menghadapi berbagai penyakit dan diabetes disebabkan juga label nutirisi yang berbahasa lain. Karena itu, pembuatan label nutrisi dalam bahasa lokal sangat penting agar konsumen dapat mengindentifikasi terlebih dahulu makananan berlemak sebelum membeli.
Selain itu, WHO juga merekomendasikan Pemerintah untuk membuat peraturan pangan dan keamanan pangan untuk mengatur makanan bergizi sebelum dikonsumsi agar menjamin kesehatan masyarakat.
“Timor-Leste belum memiliki peraturan pangan dan keamanan pangan oleh karena itu direkomendasikan kepada Pemerintah untuk membuat peraturan pangan, dalam menjamin kualitas pangan di Timor-Leste,” paparnya.
Label Gizi mencantumkan kandungan nutrisi, ukuran porsi, dan kalori untuk porsi produk makanan yang direkomendasikan.
Reporter : Mirandolina Barros Soares
Editor : Armandina Moniz
