DILI, 13 juni 2023 (TATOLI)— Sekretariat Negara Urusan Lingkungan Hidup (SEA) melalui Direksi Nasional Keanekaragaman Hayati, meminta masyarakat khususnya di setiap desa diseluruh teritori Timor-Leste untuk menghentikan perburuan satwa yang dilindungi.
“Pada bulan lalu, ada foto dan video yang viral di media sosial tentang perburuan satwa yang dilindungi. Maka, kita meminta kepada masyarakat untuk menghentikan kegiatan ilegal tersebut, karena dapat berdampak bagi satwa liar yang dilindungi akan musnah,” kata Direktur Nasional Keanekaragaman Hayati, Rui Pires kepada Tatoli di kantornya, Bebora Dili, selasa.
Menurutnya, selama ini SEA berusaha untuk menghentikan perburuan satwa liar yang dilindungi diwilayah pedesaan termasuk menebang pohon. Dimana, Pemerintah telah melakukan sosialisasi ‘Tara Bandu’ di berbagai tempat, untuk menghentikan perburuan dan menebang pohon, namun masih ada masyarakat yang tidak mempunyai kesadaran.
Dikatakan, saat ini SEA telah melakukan ‘Tara Bandu’ di 100 desa dan SEA tetap berusaha untuk mencegah dan menghentikan akan tetapi banyak tantangan yang dihadapi seperti transportasi yang tidak mendukung.
“Tantang bagi kita, yaitu transportasi yang tidak memadai, dan sekarang transportasi pemerintah tidak beroperasi pada hari sabtu dan minggu. Maka, ini sangat menghambat kami untuk berpatroli di tempat perburuan satwa liar yang dilindungi,” ujarnya.
Ia juga merekomendasi pada Pemerintahan baru untuk memfasilitasi SEA dalam pelayanan situasi darurat, karena maioritas masyarakat masih melakukan perburuan pada hari libur.
Reporter : Mirandolina Barros Soares
Editor : Armandina Moniz