DILI, 14 abril 2023 (TATOLI)—Kementerian Perminyakan dan Mineral (MPM), bersama dengan instansi terkait menggelar konferensi nasional untuk membahas tentang hasil dari program laporan politik, pencapaian dan tantangan yang dihadapi oleh MPM mulai dari tahun 2018 hingga 2022.
“Tujuan dari konferensi hari ini, berbicara mengenai hasil dari program laporan politik, pencapaian dan tantangan yang dihadapi oleh MPM yang imulai dari tahun 2018 hingga 2022. Jadi, melalui konferensi ini bisa saling memberi pendapat dan berkontribusi pada hasil kerja untuk pemerintah selanjutnya,” kata Menteri MPM, Victor da Conceição dalam sambutannya pada Konferensi Nasional yang digelar dengan tema ‘Peranan Sektor Perminyakan dan Mineral untuk Pembangunan Ekonomi Sosial yang Berkelanjutan di Timor-Leste’, di Aula Kementerian Keuangan Dili, jumat ini.
Menurutnya, dengan diadakan konferensi tersebut, karena sektor perminyakan dan mineral merupakan bidang mendasar terpenting di ekonomi nasional yang sangat penting dan akan tetap melanjutkan kemajuan, kesuksesan dan tantangan yang dihadapi MPM pada masa depan.
Dalam sambutannya, anggota pemerintah tersebut menyampaikan laporan visi, misi dan nilai tentang program MPM dan anggaran yang dialokasi serta penggunaan Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) dari tahun 2018 hingga 2022. Dan juga, tentang hasil pencapaian selama menjabat dari tahun 2018 hingga 2022 dan proyeksi untuk masa depan dan rekomendasi.
Menurutnya, bidang perminyakan dan mineral sebagai sektor terpenting untuk Timor-Leste. Dimana, menghasilkan pendapatan untuk membiayai negara, membangun pertumbuhan ekonomi dan pembangunan infrastruktur.
Dikatakan, visi Kementerian MPM yaitu tetap melanjutkan pembangunan dan mengelola sumber daya perminyakan dan mineral dengan menjamin pembangunan ekonomi yang berkelanjutan.
“Tujuan umum MPM, menjamin pembangunan yang berkelanjutan untuk dana perminyakan, menjamin kesesuaian dengan menyusun tambahan peraturan perundang-undangan yang berkaitan dengan inisitif transparan pada industrii esktratif (EITI- Transparensia ba Industrias Extrativas)’’.
Alokasi dan penggunaan anggaran APBN untuk MPM dari tahun 2018 hingga 2022 sebesar $233.027.889.84, dengan penggunaan $215.927.081.61, dan keseimbangan $17,100,808.23 (90%).
Total anggaran APBN dari MPM tersebut masing-masing, adalah, pada tahun 2018, MPM mendapatkan alokasi APBN senilai $12,808,000, dengan penggunaan senilai $9.221,760, keseimbangan anggaran $3.586,240 (72,0%).
Sementara, tahun 2019 APBN berjumlah $30.364,354, dengan penggunanan senilai $26.720.631,52, keseimbangan $3.643.722,48 (88.0%). Sedangkan, tahun 2020 APBN sebesar $27.651.475,00, dengan penggunaan $27.485.566,15, dan keseimbangan $165.908,85 (99.4%).
Sedangkan tahun 2021 APBN berjumlah $79.583.157,84, dengan pengunaan $79.085.207,94 dan keseimbangan $497.949,90 (99,4%. Sementara, untuk tahun 2022 APBN berjumlah $82.620,903, dengan penggunaan $73.413,916, dan keseimbangan $9.206,987 (89%).
Anggaran yang dialokasikan tersebut digunakan oleh MPM untuk semua aktivitas dan kegiatan yang dilakukan MPM.
Untuk itu, Menteri tersebut merekomendasi untuk tetap melanjutkan semua program kerja agar dapat menjamin keberlanjutan pendapatan pada kas negara dari sektor perminyakan dan mineral.
Reporter : Mirandolina Barros Soares
Editor : Armandina Moniz