DILI, 12 april 2023 (TATOLI)— Amerika Serikat melalui Badan Pembangunan Internasional Amerika Serikat (USAID) bekerja sama dengan sembilan lembaga swadaya masyarakat (LSM) lokal merilis hasil studi penelitian tahun 2023 tentang isu-isu kritis yang mempengaruhi rakyat Timor.
Isu-isu tersebut adalah adalah penelitian putaran kedua yang diselesaikan oleh LSM untuk mendukung pengembangan rekomendasi kebijakan berbasis bukti bagi para pembuat kebijakan di Timor-Leste.
Penelitian tersebut mencakup berbagai topik penting dan luas yang mempengaruhi rakyat Timor, termasuk akses ke pendidikan dan kesehatan serta bagi penyandang disabilitas, penyelesaian sengketa masyarakat, akses air, perlindungan anak dari kekerasan seksual, akses ke pelatihan kejuruan bagi kaum muda pedesaan, pemantauan masyarakat terhadap proyek infrastruktur lokal dan akses ke pasar bagi produsen pertanian pedesaan.
Hasil studi akan digunakan untuk meningkatkan advokasi dan kerjasama dengan pemerintah untuk mengatasi masalah ini dan melayani rakyat Timor dengan lebih baik. Melalui berbagi penelitian mereka dengan mitra pemerintah dan pemangku kepentingan utama, para LSM berharap dapat memperkuat kemitraan mereka dalam pembuatan kebijakan dan memberikan visibilitas yang lebih besar terhadap kebutuhan dan prioritas warga negara yang mereka wakili.
Pelaksana Tugas Direktur Misi USAID, Rebecca Robinson mengatakan Amerika Serikat bangga bermitra dengan Timor-Leste untuk memajukan pembangunan masyarakat sipil yang kuat dan bersemangat, yang merupakan pilar penting demokrasi.
Kesembilan LSM yang didukung USAID adalah Association Disabilities Timor-Leste (ADTL), Belun, Community Based Rehabilitation Network Timor-Leste (CBRNTL), Forum ONG Timor-Leste (FONGTIL), Fundação Hafoun Timor-Leste (FHTL), Yudisial System Monitoring Programme (JSMP), Many Hands One Nation (MAHON), Mata Dalan Institute (MDI), dan Programa Spesifiku fo Prioridade ba Ema Kiak (PROSPEK).
Kordinator Penelitian MAHON, Crispim Gomes de Jesus mengatakan pihaknya sendiri telah melakukan penelitian pendidikan serta pelatihan hampir satu tahun di seluruh kotamadya dan menemukan bahwa pendidikan dan pusat pelatihan di Timor-Leste belum sepenuhnya memenuhi aksebilitas untuk kaum disabilitas.
Sementara, Perwakilan MEJD (Kementerian Pendidikan, Pemudah dan Olahraga) Antonino Pires menghargai setiap laporan yang sudah dihadirkan oleh para LSM dan meyakini bahwa rekomedasi tersebut dapat mendukung MEJD dalam implementasi program kedepannya.
Reporter : Cidalia Fátima
Editor : Armandina Moniz