iklan

EKONOMI, INTERNASIONAL

Sejak diimplementasikan program YIP, 60% peserta berhasil dapatkan pekerjaan

Sejak diimplementasikan program YIP, 60% peserta berhasil dapatkan pekerjaan

Perwakilan UNDP di Timor-Leste, Munkhtuya Altangerel. Foto Tatoli/Francisco Sony

DILI, 11 februari 2023 (TATOLI)— Sejak diimplementasikan Program Magang Pemuda  (YIP-Youth Internship Programme)  sejak  2022 telah  memberikan kesempatan kerja untuk 60% peserta yang ikut berpartisipasi.

Perwakilan Program Pembangunan Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNDP) Timor-Leste, Munkhtuya Altangerel menyebutkan hingga saat ini, komponen magang ini telah berhasil memberikan lebih dari 200 peserta magang di lebih dari 25 institusi/perusahaan.

“Lebih dari 60% magang telah berhasil mendapatkan pekerjaan penuh waktu setelah menyelesaikan magang mereka,” kata Tuya dalam sambutannya pada acara  peresmian Program  YIP tahap II di Suai Room, Timor Plaza, jumat ini.

Program YIP adalah garapan dari UNDP, KOICA (Korea International Cooperation Agency) dan SEFOPE (Sekretariat Negara Pelatihan Professional dan Ketenagakerjaan) melalui proyek Youth Employment and Entrepreneurship Skills (YEES).

UNDP, KOICA, dan Pemerintah Timor-Leste berkomitmen untuk meningkatkan akses pekerjaan bagi pemuda Timor-Leste, terutama lulusan universitas baru, melalui program magang ini.

Ia menegaskan setiap tahun, 30.000 pemuda menyelesaikan pendidikan formalnya sementara di sisi lain, tingkat pengangguran kaum muda mencapai 36%. Jadi, cukup tinggi yaitu satu  dari lima pemuda tidak mendapatkan pekerjaan, pendidikan atau pelatihan.

“Komitmen bersama kami hari ini pada dasarnya adalah untuk meningkatkan lanskap ketenagakerjaan saat ini dengan menyediakan ruang belajar dan akses kerja sehingga lulusan baru dapat dilengkapi dengan keterampilan dan pengalaman yang relevan untuk berjuang dalam karir masa depan mereka,” katanya.

Munkhtuya Altangerel mengatakan,  Timor-Leste saat ini sedang dalam tahap awal bergabung dengan ASEAN. Ini memang akan membawa lebih banyak peluang ekonomi bagi negara tetapi di sisi lain akan membuat pasar tenaga kerja lebih kompetitif.

Survei Kewirausahaan dan Keterampilan 2017 mengungkapkan bahwa delapan  dari sepuluh pencari kerja pertama kali atau lulusan baru tidak memiliki kompetensi khusus pekerjaan dan soft skill, seperti keterampilan memecahkan masalah dan kemampuan untuk bekerja dalam tim.

“Hal ini sangat memprihatinkan mengingat integrasi Timor-Leste ke dalam ASEAN, dan bagaimana lulusan kaum muda dapat bersaing dengan kandidat lain atau tenaga kerja masa depan di wilayah tersebut jika mereka tidak memiliki kompetensi inti dan soft skill.

“Apa yang kami lakukan saat ini adalah bagian dari investasi masa depan untuk  tenaga kerja Timor-Leste yang lebih kompeten dan  dapat menjadi eksekutif dan pemimpin masa depan di negara ini dan membawa ekonomi yang lebih sejahtera,” paparnya.

Dalam laporan KOICA, proyek YEES akan berjalan selama enam tahun (2022-2027) dengan anggaran proyek sebesar $7.320.946,67 yang bersumber dari KOICA ($5.998.176,67), Pemerintah melalui MTKI (Keementerian Pariwisata, Perdaganagan dan Industri) senilai $832,770.00) dan UNDP sebesar $490,000.00.

Reporter   : Cidalia Fátima

Editor        : Armandina Moniz

iklan
iklan

Leave a Reply

iklan
error: Content is protected !!