iklan

INTERNASIONAL, SOSIAL INKLUSIF

Konservasi daratan dan lautan di Timor-Leste, SEA : telah capai 27%

Konservasi daratan dan lautan di Timor-Leste, SEA : telah capai 27%

Sekretaris Negara urusan Lingkungan (SEA -tetun), Demétrio do Amaral de Carvalho. Foto Tatoli/Francisco Sony

DILI, 01 februari 2023 (TATOLI)—Sekretaris Negara urusan Lingkungan (SEA -tetun), Demétrio do Amaral de Carvalho mengungkapkan progres atau kemajuan Timor-Leste dalam menjaga planet bumi, dari daratan, lautan dan air untuk menumbuhkan  keanakeragaman hayati telah mencapai 27%.

Timor-Leste sendiri sebelumnya telah berpartisipasi dalam Conference of the Parties  (CoP) ke-15 di Konvensi Keanekaragaman Hayati Perserikatan Bansga-Bangsa (UNCBD) mengungkapkan bahwa semua negara mulai sekarang harus berkontribusi untuk menjaga planet bumi dan di tahun 2030 harus mencapai 30%.

Ia menanggap bahwa sampai saat ini TL masih menghadapi masalah untuk keanekaragaman hayati karena banyak orang tidak memberikan perhatian untuk hal tersebut.

“Tetapi progress kita sangat baik dari intervensi yang kita lakukan untuk menjaga planet kita dari daratan, air dan lautan saat ini mencapai 27%. Meskipun dunia ingin agar mencapai 30% pada 2030, tetapi sebagian sudah kita cakupi,” jelas Demétrio do Amaral de Carvalho pada Tatoli secara esklusif di kantor SEA, Bebora, Dili.

Disebutkan, 27% ini terdiri dari konservasi untuk daratan mencapai 175 karena terdaftar 44 daerah dilindungi termasuk taman nasional dan di lautan capai 10%.

Menurutnya, pencapaian ini ada karena sebagian tempat di Timor-Leste masih melindungi ekosistemnya seperti mata air jernih, gunung yang penuh dengan berbagai habitat dan praktik tradisional masih dilakukan serta adanya aturan untuk setiap kampung yang disebut “Tara Bandu.”

Keragaman hayati harus dijaga dan dilestarikan karena akan dapat menjadi sumber ilmu pengetahuan dan teknologi, sumber inspirasi pengembangan obat-obatan tradisional, penelitian mengenai rahasia lingkungan dan akan menjadi penunjang utama dalam kelangsungan hidup umat manusia pada umumnya.

“Semua negara harus ikut melestarikan karena aksi global untuk keanekaragaman hayati akan mengurangi dampak dan resiko untuk punahnya berbagai spesies,” paparnya.

Reporter   : Cidalia Fátima

Editor        : Armandina Moniz

iklan
iklan

Leave a Reply

iklan
error: Content is protected !!