DILI, 12 desember 2022 (TATOLI)– Menteri Perminyakan dan Mineral (MPM -tetun), Victor da Conceição Soares mengungkapkan proses perkembangan Greater Sunrise saat ini tergantung dari diskusi antara perusahaan Joint Venture.
“Pemerintah berbicara tentang kerangka hukum, dan tentang teknik ini tergantung dari diskusi perusahaan Joint Venture dan tergantung dari keputusan mereka. Bukan Pemerintah yang mengambil keputusan,” ucap Victor da Conceição di kantor MPM Bebora, senin ini.
Ia berharap ketiga perusahaan yang tergabung dalam Joint Venture yaitu, TIMOR GAP, Woodside dan Osaka Gas bisa segera mengambil keputusan atas disksui yang mereka lakukan karena proyek Greater Sunrise adalah mimpi Timor-Leste di masa depan.
Berita terkait : Woodside Energy inginkan studi baru sebelum kembangkan proyek Greater Sunrise
Sebelumnya Pada hari rabu, 23 november 2022, tim manajemen TIMOR GAP memprakarsai pemungutan suara dari mitra Greater Sunrise Joint Venture (SJV) atas proposalnya untuk memasukkan ketentuan khusus dalam Kontrak Bagi Hasil yang baru (berdasarkan Maritime Boundary Treaty).
Ketentuan ini mengikat SJV, Australia dan Timor-Leste untuk menyetujui bahwa gas dari ladang Greater Sunrise akan disalurkan ke, dan diproses di darat, Timor-Leste. Woodside dan Osaka Gas memilih TIDAK. Mereka mengklaim mereka ingin lebih banyak studi lagi.
TIMOR GAP percaya ini adalah contoh klasik dari pengganggu perusahaan yang meminta tebusan dari negara berkembang yang miskin hanya untuk memperbesar neraca mereka.
Berita terkait : PM Taur dan Woodside bahas proses pengembangan proyek strategis Greater Sunrise
Bahkan Presiden Republik, José Ramos Horta menilai Kepala Eksekutif Woodside Energy Australia, Meg O’Neill tampaknya telah membuat kesalahan dengan komentarnya bahwa perusahaan terbuka untuk meninjau kembali pengembangan Greater Sunrise di ekspor Liquefied Natural Gas (LNG) lapangan hijau di Timor-Leste (TL).
Woodside Energy sendiri sebelumnya meyakini akan terus melakukan pertemuan produktif dengan para pemangku kepentingan dan Perusahaan Joint Venture seiring kemajuan dalam pengembangan proyek Greater Sunrise.
Perusahaan asal Australia ini menilai praktik normal di ladang minyak adalah untuk melakukan studi semacam itu sebelum maju dan berkembang dan Woodside bekerja sama dengan Joint Venture untuk memajukan proyek tersebut.
Berita terkait : TIMOR GAP pastikan tidak ada lagi studi baru kembangkan Greater Sunrise
Perlu diingat bahwa dalam konsorsium Greater Sunrise Joint Venture, terdiri dari perusahaan publik Timor Gás e Petróleo (Timor GAP) memiliki 56,56% saham, Woodside (operator) 33,44% dan Osaka Gás (10%).
Reporter: Cidalia Fátima
Editor : Armandina Moniz