DILI, 30 November 2022 (TATOLI)— Kementerian Kesehatan (Kemenkes) melalui Departamen Kontrol Penyakit Menular mencatat 250 warga Timor-Leste terjangkit virus HIV/AIDS. Jumlah itu tercatat sejak januari hingga september 2022. Dari total tersebut empat pasien dinyatakan meninggal dunia.
Ketua Unit Departamen Kontrol Penyakit Menular HIV/AIDS, Bernadino da Cruz mengatakan, data komulatif dari tahun 2003 hingga september 2022 pihaknya telah mencatat 1.776 pasien terinfeksi virus HIV/AIDS.
“Data komulatif untuk HIV/AIDS mulai dari 2003 hingga september 2022, terdapat 1.776 pasiens. Dari angka tersebut untuk 2022 saja tercatat 250 yang merupakan kasus baru. Ini merupakan angka yang tinggi dibandingkan dengan tahun lalu. Karena pada semester pertama (Q1) berjumlah 86, Q2 (83) dan Q3 mendaftarkan 70 pasien,” kata Bernadino da Cruz pada Tatoli di Lahane Dili, rabu ini.
Ditambahkan, dari kasus baru tersebut, empat pasien telah meninggal dunia, sementara seorang pasien dikirim ke luar negeri untuk berobat dan 77 belum melakukan perawatan karena memiliki alasan. Salah satunya, tidak menerima kenyataan dan juga ada yang tidak ingin sama sekali melakukan perawatan.
“Sedangkan dari angka 1.776 pasien itu yang aktif melakukan perawatan hingga September 2022 ini berjumlah 927 pasien, sementara 329 hilang kontak. Jadi, dari kasus tersebut bisa dibandingkan setiap tahun angka pasien penderita HIV/AIDS terus meningkat dibandingkan dengan tahun sebelumnya,” tuturnya.
Bernadino menjelaskan pihaknya mencatat kasus HIV/AIDS terus meningkat, karena telah melakukan sosalisasi untuk mengajak masyarakat melakukan tes. Sehingga masyarakat mulai berinisiatif mendatangi rumah sakit terdekat untuk melakukan tes HIV.
“Kita juga membagikan informasi kepada setiap Pos Administratif di Kotamadya Bobonaro, Ainaro dan Covalima tentang cara tes darah yang baik,” ujarnya.
Pada tahun depan, dikatakan akan melakukan sosialisasi informasi di Pos administratif di kotamadya Liquica dan Manufahi juga akan melakukan tes darah, khususnya bagi ibu hamil. Itu dilakukan untuk mencegah penularan virus HIV/AIDS.
“Anggaran 2022 dari Dana Global yang di alokasi ke Departamen Kontrol Penyakit Menular HIV/AIDS, berjumlah $1.6 juta lebih. Dana itu untuk menanggani dan meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang HIV/AIDS, penilitian, penyediaaan dan juga lakukan tes. Sedangkan Anggaran tahun 2023 dari Dana Global kami mendapatkan $1.3 juta,” jelasnya.
Reporter : Mirandolina Barros Soares
Editor : Armandina Moniz