DILI, 25 oktober 2022 (TATOLI) – Asia Pacific Anti Money Laundering Group (APG) menyelenggarakan seminar selama tiga hari (25-27 oktober 2022) kepada Komisi Nasional Pencucian Uang dan Pendanaan Teroris (CNBCFT) di Pantai Kelapa, Dili. Seminar digelar untuk mempersiapkan tanggapan yang memadai terhadap kekhususan kejahatan terorganisir.
Menteri Kehakiman, Tiago Amaral Sarmento, mengatakan pemerintah Timor-Leste (TL) berkomitmen untuk mencegah dan memerangi kejahatan terorganisir, melalui Scientific Police for Criminal Investigation (PCIC). “Kami berkomitmen untuk mencegah kejahatan ini. Kami memiliki undang-undang dan lembaga yang dapat memerangi mereka,” kata menteri Tiago kepada Tatoli, di Pantai Kelapa, Dili.
Ditanya tentang keberadaan pencucian uang di TL, pejabat itu mengakui bahwa jenis kejahatan ini ada di setiap negara di dunia.
Sementara, Direktur Eksekutif Unit Informasi Keuangan Bank Sentral Timor-Leste, Maria José Sarmento, menekankan bahwa seminar tersebut bertujuan untuk mempersiapkan tanggapan yang memadai terhadap kekhususan kejahatan terorganisir. Seminar ini ingin mendengar pendapat atau pengetahuan sebelumnya tentang topik ini, dan seminar menyertakan momen di mana kuesioner diisi dengan langkah-langkah yang dianggap relevan oleh para peserta dalam memerangi kejahatan terorganisir.
Pejabat tersebut menyoroti pentingnya seminar ini untuk membantu Komisi Nasional Pencucian Uang dan Pendanaan Teroris (CNBCFT) untuk menyiapkan laporan dengan saran untuk langkah-langkah dan kebijakan konkret yang akan disajikan, pada tahun 2024, kepada Polisia Nasional Timor Leste dan otoritas investigasi dan politik.
“Maret hingga april 2023, kami akan mengeluarkan kuesioner lain. Kali ini lebih luas dan dengan sekitar 500 pertanyaan, yang bertujuan untuk menilai tingkat kepatuhan TL dalam memerangi pencucian uang dan pendanaan teroris,” katanya.
Dijelaskan, kuesioner tersebut membandingkan situasi suatu negara yang menggunakan, untuk tujuan itu, 40 pertanyaan, yang mengikuti standar internasional, yang dikeluarkan oleh kelompok-kelompok yang beroperasi dalam rangka pencegahan dan pemberantasan kejahatan pencucian uang dan pendanaan teroris.
Dilain pihak, Sekretariat CNBCFT, Nelinho Vital, menekankan bahwa, pada maret 2023, TL harus mengevaluasi tindakannya dalam memerangi kejahatan tersebut dan, pada tahun berikutnya, sekretariat APG akan mengunjungi negara tersebut untuk memverifikasi situasi yang terdeteksi.
“PadasSeptember 2024 kami akan menyajikan laporan tentang langkah-langkah yang telah kami ambil secara hukum dan politik dalam memerangi kejahatan terorganisir”, tegasnya.
Komisi CNBCFT terdiri dari Kementerian Luar Negeri dan Kerjasama, Kementerian Kehakiman, Kementerian Keuangan, Bank Sentral Timor-Leste, Ombudsman Hak Asasi Manusia dan Keadilan (PDHJ) , Komisi Anti-Korupsi (KAK), Badan Kepegawaian Aparatura Sipil Negara (KFP) dan Kepolisian Nasional Timor Leste (PNTL).
Timor-Leste bergabung menjadi anggota APG pada juli 2008 dan organisasi tersebut saat ini memiliki lebih dari 40 negara.
Reporter : Afonso do Rosario
Editor : Maria Auxiliadora (Penerjemah : Armandina Moniz)