iklan

INTERNASIONAL, KEAMANAN

KOICA dan PNTL luncurkan pelatihan peningkatan kapasitas layanan investigasi kriminal

KOICA dan PNTL luncurkan pelatihan peningkatan kapasitas layanan investigasi kriminal

Para peserta pelatihan dari PNTL foto bersama Duta Besar Republik Korea Selatan (Korsel) untuk TL, Kim Jeong Ho di CFP (Pusat Pelatihan Kepolisian) Comoro, senin ini. Foto Tatoli/ José Belarmino de Sá

DILI, 10 oktober 2022 (TATOLI)—Badan Kerjasama Internasional Korea (KOICA) dan Kepolisian Nasional Timor-Leste (PNTL) meluncurkan pelatihan peningkatan kapasitas investigasi kriminal di Timor -Leste (TL) khususnya dalam pengambilan kebijakan.

Duta Besar Republik Korea Selatan (Korsel) untuk TL, Kim Jeong Ho mengatakan, dukungan yang diberikan melalui KOICA   bertujuan   memberdayakan kebijakan TL dalam penyelidikan kriminal.

“Republik Korea dengan senang hati mendukung anggota PNTL dalam memberikan pelatihan terutama fokus pada investigasi kriminal,” jelas Kim Jeong Ho dalam sambutannya di CFP (Pusat Pelatihan Kepolisian) Comoro, senin ini.

Kedubes Republik Korea dan KOICA bekerja sama dengan Instruktur Akademi Kepolisian Pusat Korea untuk membantu kebijakan TL guna berkontribusi pada perdamaian dan stabilitas negara.

“Pemerintah Korea memberikan pelatihan secara offline pada tahun 2019 lalu. Namun karena adanya COVID-19, pelatihan tersebut dilakukan pada tahun 2020 lalu, melalui online,” katanya.

Tahun ini, Pusat Kepolisian Korea mengirimkan enam (6) perwakilan dari Instruktur Akademi Kepolisian Pusat Korea ke TL untuk memberikan peningkatan kapasitas kepada 20 anggota PNTL, yang difokuskan pada proses investigasi kriminal.

Wakil Komandan  PNTL, Mateus Fernandes menghargai inisiatif KOICA untuk memberikan peningkatan kapasitas bagi PBTL karena diperlukan lebih banyak pelatihan, terutama tentang investigasi kriminal. Ini bertujuan untuk melindungi pidana dan hak asasi setiap warga negara.

“Sebagai agen keamanan, kami tidak hanya menyiapkan kekuatan dalam jumlah besar untuk pencegahan, mitigasi, dan respons tetapi kami perlu mempersiapkan diri di bidang ilmiah dan mengidentifikasi dan menemukan aktivitas dan modus penjahat melalui penggunaan intervensi ilmiah dalam proses investigasi kriminal,” jelasnya.

Di dunia saat ini menghadapi berbagai ancaman seperti, bencana alam, kejahatan konvensional dan non-konvensional, dengan penggunaan teknologi canggih, kejahatan dunia maya, terorisme, perdagangan manusia narkoba, dan peperangan besar menggunakan senjata kimia terlarang.

Karena itu, Ia mendorong semua peserta untuk memanfaatkan kesempatan ini untuk mendapatkan pengalaman baru karena Korsel merupakan negara yang maju dalam ilmu pengetahuan dan teknologi.

Kepala Satuan Kejahatan Operasional PNTL dan juga sebagai peserta, Mousinho Correia mengatakan, ini merupakan pelatihan tahap kedua yang diberikan   KOICA. Pelatihan tahap pertama telah dilaksanakan pada   2020 dan diikuti oleh 18 anggota PNTL, namun dilakukan melalui pelatihan virtual.

Ini merupakan pelatihan tahunan yang diberikan oleh KOICA melalui program CIAT (Capacity Improvement and Advancement for Tomorrow). Program pelatihan ini didanai oleh KOICA melalui program CIAT dan pelatihan akan dilaksanakan selama sepuluh (10) hari di Timor-Leste.

Reporter: Cidalia Fátima

Editor    : Armandina Moniz

iklan
iklan

Leave a Reply

iklan
error: Content is protected !!