DILI, 05 oktober 2022 (TATOLI) – Direktur Nasional Konservasi Hutan dan Pengembangan Ekowisata pada Kementerian Pertanian dan Perikanan (MAP), João Antalmo, menyoroti perlunya mengalokasikan anggaran untuk memperbaiki kondisi Taman Nasional.
“Saat ini kami masih belum memiliki rencana pengelolaan taman Nino Konis Santana, karena keterbatasan anggaran. Kami hanya melakukan demarkasi,” kata Direktur João Antalmo pada Tatoli di Dili, selasa.
Dia menjelaskan saat ini Timor-Leste (TL) memiliki 44 hutan kawasan lindung, dua di antaranya telah diubah menjadi taman nasional Nino Konis Santana di Lautém, dan Taman Nasional Kay Rala Xanana Gusmão di Ainaro.
Ia mengatakan, Taman Nasional Nino Konis Santana dengan luas sekitar 170 ribu hektar, 40% di bawah laut dan 60% di darat.
Berita terkait : MAP ajukan Taman Nasional Nino Konis Santana ke UNESCO untuk diakui sebagai warisan dunia
“Tahun 2012, kami sudah merancang rencana dan menyiapkan spesifikasi untuk membangun pintu masuk taman nasional. Tapi pemerintah belum memprioritaskan lokasi wisata ini. Kita juga harus menciptakan kondisi untuk menarik wisatawan internasional,” ucapnya.
Dia menambahkan, perlu untuk menciptakan infranstruktur yang mencakup sejarah TL kepada pengunjung, sehingga dengan pembangunan tersebut, dapat memungkinkan untuk meningkatkan pendapatan.
Dikatakan, tim dari MAP juga akan segera membatasi Taman Nasional Kay Rala Xanana Gusmão, dengan bekerjasama dengan Badan Konservasi Internasional untuk demarkasi taman tersebut.
Reporter : Mirandolina Barros Soares
Editor : Armandina Moniz