DILI, 16 agustus 2022 (TATOLI)—Pemerintah Jepang menyetujui dukungan dana ¥1000,000.000,00 (Satu Miliar Yen Jepang setara dengan $7,5 juta) pada Pemerintah Timor-Leste (TL). Dukungan dana itu untuk merehabilitasi infrastruktur yang rusak akibat banjir di empat kotamadya.
Bantuan dana itu disalurkan Pemerintah Jepang melalui penandatanganan Exchange of Notes dengan Pemerintah Timor-Leste. Bantuan hibah dana itu untuk merehabilitasi infrastruktur yang rusak akibat banjir.
Dokumen tersebut ditandatangani antara Duta Besar Jepang untuk Timor-Leste, Masami Kinefuchi, dan Menteri Luar Negeri dan Kerjasama, Adaljiza Albertina Xavier Reis Magno. Perjanjian Hibah untuk program tersebut juga ditandatangani antara Menteri Keuangan, Rui Augosto Gomes dan Kepala Perwakilan Badan Kerjasama Internasional Jepang (JICA), Ko GOTO.
Bantuan tersebut juga diberikan untuk menyelenggarakan 20 tahun hubungan diplomatik Jepang dan Timor-Leste. Jepang telah lama menjadi mitra pembangunan bangsa Timor-Leste sejak 1999, dan berhasil melaksanakan banyak proyek hibah untuk perbaikan infrastruktur utama seperti jalan, pelabuhan, jembatan dan sistem pasokan air di berbagai wilayah Timor-Leste.
“Dana hibah dari Jepang ini digunakan untuk rehabilitasi tembok penahan Sungai Comoro Dili, instalasi pengolahan air, dan fasilitas irigasi di Buluto (Kota Manatuto dan Baucau) serta irigasi Maliana (Bobonaro). Jumlah total dana hibah adalah 1000,000.000,00 (Satu Miliar Yen Jepang setara dengan sekitar $7,5 juta). ” jelas Duta Besar Jepang.
Dikatakan, program ini bertujuan untuk merehabilitasi pelaksanaan proyek yang sangat dibutuhkan namun, rusak akibat banjir yang terjadi belakangan ini. Jepang telah mengirimkan tim ahli JICA ke daerah-daerah yang rusak akibat banjir dan mengidentifikasi rehabilitasi yang diperlukan.
Tim JICA juga mempresentasikan rencana untuk menjadikan Dili kota yang aman, tangguh dan menarik bagi orang Timor maupun bagi pengunjung dari luar negeri.
Duta Besar Jepang, Masami Kinefuchi mengatakan, Jepang juga termasuk negara yang menderita setiap jenis bencana alam sepanjang sejarahnya. Jepang telah dilanda banjir, gempa bumi, tanah longsor, letusan gunung berapi, angin topan dan lainnya dan hampir setiap tahun, dan telah melihat tanah dan kota-kotanya hancur berkali-kali akibat bencana alam.
Tetapi selama lebih dari beberapa ribu tahun, orang-orang di Jepang mengatasi penderitaan ini, dan mendapatkan keahlian baru setiap saat dengan mengumpulkan pengetahuan dan pengalaman selama bertahun-tahun.
“Jepang dapat memanfaatkan keahliannya dalam memerangi bencana alam untuk membantu Timor-Leste mengurangi dampak bencana alam. Pemerintah Jepang berkomitmen untuk berkontribusi dalam pembangunan infrastruktur, untuk mencapai masa depan Timor-Leste yang lebih baik,” katanya.
Sementara, Menteri Keuangan, Rui Gomes mengatakan kemitraan penting dalam proses mengatasi kerentanan tersebut.
“Perjanjian dana hibah ini untuk mengatasi sebagian dari kerusakan yang disebabkan oleh hujan lebat serta sarana dan strategi jangka panjang untuk mengatasi kerentanan sistemik akibat rendahnya kualitas infrastruktur yang ada di negeri ini,” ucapnya.
Dana ini akan dikhususkan pada pernaikan unit penyaluran air bersih untuk konsumsi masyarakat. Selanjutnya, proses rehabilitasi tanggul Sungai Comoro yang hanyut saat banjir dan mengakibatkan jalan semakin parah, dan juga rehabilitasi sistem irigasi Buluto dan Maliana, dengan memperbaiki sistem irigasi untuk mensuplai air ke sawah.
Reporter: Cidalia Fátima
Editor : Armandina Moniz