iklan

INTERNASIONAL, AINARO, BAUCAU, BOBONARO, DILI, SOSIAL INKLUSIF

ADRA setujui penandatanganan proyek Hakbiit Feto dengan empat LSM perempuan

ADRA setujui penandatanganan proyek Hakbiit Feto dengan empat LSM perempuan

ADRA Timor-Leste di bawah Proyek Hakbiit Feto, menandatangani perjanjian dengan empat LSM yang berfokus pada perempuan untuk menerapkan program lapangan petani dan sekolah iklim. Foto Uni Eropa

DILI, 15 agustus 2022 (TATOLI)—  Adventist Development and Relief Agency (ADRA) Timor-Leste di bawah Proyek Hakbiit Feto, menandatangani perjanjian dengan empat Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) yang berfokus pada perempuan untuk menerapkan program lapangan petani dan sekolah iklim di empat kotamadya.

Ke-empat LSM ini terdiri dari Fundasaun Esperança, Fundasaun Kolegas Da Pas, Fundasaun Haburas Moris dan Centro Nossa Senhora do Rosario. Empat  LSM itu telah  mendapatkan penghargaan, dan  berhasil menyelesaikan sekolah lapangan dan iklim petani.

Melalui perjanjian ini, LSM akan menerima dana yang cukup untuk membentuk, melatih, memantau dan membimbing lima belas Sekolah Lapangan Petani dan kelompok Adaptasi Iklim di kotamadya Ainaro, Baucau, Bobonaro, dan Dili pada 2022 ini.

Kelompok-kelompok tersebut juga akan menerima bahan pendukung dasar untuk kegiatan pertanian mereka, serta pembinaan dan pemantauan secara berkala untuk menjamin keberlangsungan kegiatan yang menghasilkan pendapatan ini.

Pelatihan juga akan mencakup sesi-sesi yang relevan tentang isu-isu gender, pencegahan kekerasan dalam rumah tangga dan kekerasan berbasis gender, juga akan ada setidaknya dua sistem air yang dipasang di setiap kotamadya.

Proyek Hakbiit Feto bertujuan untuk memperkuat kapasitas kelompok perempuan Timor di bidang praktek pertanian yang baik dan hubungan pasar yang lebih baik lagi.

Pelatihan untuk kelompok tani perempuan berfokus pada bagaimana meningkatkan kuantitas dan kualitas tanaman lokal yang telah diidentifikasi melalui penilaian pasar dan pemetaan rantai nilai, seperti beras merah dan hitam, kacang tanah, labirin, kentang, bawang merah, bawang putih, dan komoditas hortikultura, dengan menerapkan pendekatan adaptasi iklim dan konservasi lahan.

“Perubahan sedang berlangsung bagi perempuan Timor. Uni Eropa senang bahwa keempat LSM ini bergabung dengan Hakbiit Feto untuk memperjuangkan kesetaraan gender di Timor-Leste. Inilah yang kami sebut pemberdayaan perempuan”, kata Karla da Silva Leitzke, selaku Program Officer Uni Eropa yang bertanggung jawab atas masyarakat sipil dan gender.

Proyek ini memungkinkan perempuan, khususnya bagi mereka yang rentan di daerah pedesaan dan perkotaan di Timor-Leste, untuk bergabung dengan kelompok yang relevan, guna mengubah   kehidupan mereka.

Proyek Hakbiit Feto akan bekerja selama empat tahun untuk memberdayakan perempuan Timor secara sosial dan ekonomi, melalui penguatan LMS untuk beroperasi secara efektif guna mendukung pembangunan dan pemberdayaan perempuan.

ADRA Timor-Leste dalam kemitraan dengan Rede Feto Timor-Leste dalam melaksanakan proyek ini, yang dibiayai oleh Uni Eropa, dan Badan Pembangunan Austria.

Reporter : Cidalia Fátima

Editor      : Armandina Moniz

iklan
iklan

Leave a Reply

iklan
error: Content is protected !!