DILI, 28 juli 2022 (TATOLI) – Ketua Parlemen Nasional (PN), Aniceto Longuinhos Guteres mendukung komitmen Presiden Republik, José Ramos Horta untuk melakukan rekonsiliasi berdasarkan Dokumen Persaudaraan Manusia untuk Perdamaian Dunia yang telah disetujui anggota PN.
Presiden Republik, José Ramos Horta rencananya akan melakukan rekonsiliasi dengan masyarakat Timor-Leste yang masih tinggal di Timor Barat (NTT-Nusa Tenggara Timur), Indonesia setelah meninggalkan TL pada 1999. Hal tersebut akan dilakukan Kepala Negara berdasarkan Dokumen Persaudaraan Manusia untuk Perdamaian Dunia yang telah Timor-Leste adopsi.
Komitmen Horta untuk melakukan rekonsiliasi yang lebih mendalam antara rakyat Timor dan mereka yang masih hidup di tempat pengungsian, Timor Barat muncul setelah semua anggota parlemen menyetujui diadopsinya Dokumen Persaudaraan Manusia untuk Perdamaian Dunia pada 12 Mei lalu.
Ketua Parlemen, Aniceto mengatakan Timor-Leste adalah negara pertama di dunia yang mengadopsi dokumen The Human Fraternity. Itu merupakan sebuah dokumen yang mempromosikan perdamaian dan harmoni antara orang Kristen dan Muslim yang telah disahkan oleh Paus Fransiskus dan Ahmed el-Tayyeb, imam besar Al-Azhar. .
“Parlemen menyetujui dokumen tersebut karena akan menjadi referensi yang bagus untuk menyelesaikan situasi kita dengan masyarakt Timor yang tinggal di Timor Barat dengan damai, dan secara rekonsiliasi,” kata Ketua Parlemen setelah bertemu Presiden Horta di Istana Kepresidenan, rabu.
Dalam pertemuan tersebut, Ketua Parlemen juga menginformasikan ke Presiden Horta tentang kunjungan Anggota Parlemen Timor-Leste ke Indonesia pada 22-23 Agustus 2022 ini.
Dia mengatakan Presiden Horta meminta anggota parlemen Timor untuk meminta rekan-rekan Indonesia untuk mengadopsi dokumen Persaudaraan Manusia tersebut.
“Orang Indonesia memiliki masalah sendiri seperti yang kita lakukan di Timor-Leste. Jadi, dokumen Persaudaraan Manusia penting untuk mempromosikan perdamaian dan stabilitas melalui rekonsiliasi di antara orang-orang,” kata Ketua Parlemen.
Dalam pertemuan tersebut, Presiden Horta juga memberi tentang kunjungan kenegaraannya selama satu seminggu ke Indonesia. Di mana ia bertemu dengan Presiden Republik Indonesia Joko Widodo, dan para politisi Indonesia.
Selain itu, dalam kunjungan kenegaraannya ke Indonesia, Presiden Horta juga bertemu dengan beberapa pemimpin kelompok Pro-Integrasi, antara lain Basilio Dias de Araujo, Francisco Xavier Lopes da Cruz, dan Eurico da Costa.
Sementara itu, menurut laporan dari UN HABITAT pada 2014, ada lebih dari 250.000 orang eks Timor-Timur yang menjadi pengungsi di NTT sejak dilakukan jajak pendapat pada 1999.
Reporter : Nelson de Sousa
Editor: Cancio Ximenes (penerjemah : Armandina Moniz)