DILI, 13 juli 2022 (TATOLI)—Berdasarkan data dari Sekretariat Negara untuk Pelatihan Professional dan Ketenagakerjaan (SEFOPE – tetum) saat ini tercatat 100 tenaga kerja dari Timor-Leste di Australia telah kembali bergabung dalam sistem Work Ready Pool (WRP) untuk bisa mengakses Pacific Australia Labour Mobility (PALM) scheme.
Direktur Nasional Tenaga Kerja Asing SEFOPE, Filomeno Soares mengatakan sebelumnya dilaporkan hampir empat ratus tenaga kerja asal TL yang memilih untuk keluar dari sistem WRP.
“Dari angka tersebut 100 diantaranya telah bergabung kembali di WRP ,” ungkap Filomeno Soares pada Tatoli secara esklusif selasa ini.
Berita terkait : Keluar dari sistem, naker di Australia kehilangan perlindungan pemerintah
Ia mengklarifikasi bahwa sebelumnya pihak perusahaan sendiri telah kecewa atas tindakan para tenaga kerja tetapi melalui upaya dari Pemerintah Timor-Leste dan Australia kembali meyakinkan akan resiko yang didapatkan para tenaga kerja jika keluar dari sistem.
Direktur Filomeno mengakui bahwa sebagian besar dari para tenaga kerja ini memilih untuk keluar dari sistem karena adanya pandemi COVID-19 pada tiga tahun terakhir.
Berita terkait : Lagi, SEFOPE siapkan 86 naker untuk Australia
“Resiko yang mereka dapatkan sangat tinggi, tetapi Pemerintah terus mengupayakan apa yang bisa dilakukan. Tetapi untuk kembali bekerja, semuanya tergantung keputusan perusahaan terkait” ucapnya.
Dijelaskan, dalam kurung waktu sepuluh tahun ini (2012 – 2022) SEFOPE melalui kerjasama dengan Pemerintah Australia dalam program PALM Scheme (Gabungan dari PLS – Pacific Labour Scheme dan SWP – Seasonal Worker Program) telah mengirim 5.290 tenaga kerja.
Berita terkait : Dampak Covid-19, 300 Naker di Australia keluar dari sistem database
Sementara, untuk Korea Selatan, sejak dilakukan kerjasama pada 2009, Pemerintah TL telah mengirim 4.523 tenaga kerja tetapi dari angka tersebut lebih dari 400 tenaga kerja yang keluar dari sistem kontrol SEFOPE.
Reporter: Cidalia Fátima
Editor : Armandina Moniz