DILI, 29 juni 2022 (TATOLI)–Kementerian Kesehatan (Kemenkes), pekan lalu, mengirim surat pemberhentian pemakaian obat dexamethasone (obat anti peradangan) dan simvastatin (obat menurunkan kadar kolestrol), ke seluruh pusat kesehatan di Timor-Leste.
“Kami menerima surat dari Kementerian Kesehatan pada tanggal 22 Juni, terkait pemberhentian pemberian sementara obat-obatan tersebut. Kami tidak lagi memiliki ketersediaan,” ujar Kepala Pusat Farmasi Pusat Kesehatan Formosa, Carolina Soares dos Santos, pada wartawan.
Berita terkait: Kemenkes larang pemberian obat Dexamethasone dan Simvastatin pada pasien
Menurutnya, pusat kesehatan ini memiliki cadangan obat dexamethasone dan simvastatin dari Indonesia dan Kanada.
“Kami memberikan obat berdasarkan keluhan pasien kolesterol tinggi dan alergi, ada 4.000 bungkus simvastatin dan 1.000 bungkus dexamethasone yang dipakai,” tambahnya.
Selain itu, Direktur Klinik Rumah Sakit Nasional Guido Valadares (HNGV), Marcelino Correia, mengakui bahwa pihak rumah sakit masih memiliki cadangan paket simvastatin, namun telah menginstruksikan dokter untuk menangguhkan sementara.
“Kami telah menangguhkan obat-obatan ini di HNGV. Tapi tetap memberikan jenis obat yang sama dari Indonesia,” tegasnya.
Selain itu, Kemenkes akan memusnahkan paket obat tersebut, dibantu negara kerabat untuk melakukan uji kualitas obat.
“Kami terus bekerja sama dengan Australia, termaksud Indonesia dan Thailand untuk melakukan uji kualitas obat-obatan tersebut,” tuturnya.
Tahun lalu Kemenkes menandatangani perjanjian dengan Admistrasi Barang Terapi (TGA, singkatan bahasa inggris) untuk menguji kualitas berbagai jenis obat, termasuk insulin, amoxiline, dexamethasone dan simvastatin.
Menteri Kesehatan, Maria Odete Belo, menjelaskan terkait hasil laboratorium di Australia ditemukan kurangnya kualitas pada obat dexamethasone dan simvastatin.
“Hasil pengujian ini menunjukkan bahwa Direktorat Nasional Farmasi dan Obat-obatan dan Badan Pemasok Medis dan Farmasi (SAMES, singkatan portugis) sedang mengkaji kembali dokumen tender, yang sebelumnya sudah menyeleksi perusahaan farmasi pemasok obat ke Timor-Leste,” kata Menteri.
Reporter : Mirandolina Barros Soares
Editor : Julia Chatarina