DILI, 27 juni 2022 (TATOLI)—Dana Anak-anak Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNICEF) memfasilitasi 18 item media pembelajaran untuk Sekolah Luar Biasa (SLB) dan Sekolah Inklusif bagi Yayasan Perkumpulan Penyandang Disabilitas Mata Timor-Leste (AHMDTL) demi menjamin pendidikan yang inklusif.
Dukungan 18 item yang UNICEF serahkan, senin ini berupa Brille Printer – Index Basic, Computer Talk (Komputer Bicara), Braille Papers (Kertas Braille), EVO E10 portable digital talk book player, Abacus Tunanetra, Watch Talk (Jam Tangan Bicara) dan Jam Dinding Bicara.
Berita terkait : UNICEF dukung AHMDTL promosikan Pendidikan Inklusif untuk EBC Manleuana
Adapun juga barang berupa, Talk Calculator (Kalkulator Bicara), Perekam Suara Digital, Braille typewriter, Tension meter talk (Tensimeter Bicara), Speaking Compass, Tongkat Lipat empat, Riglet enam baris Stylus, Papan Hitung Permulaan, Riglet Buku & Stylus, Tongkat ultrasonik dan Snow Handheld Video Magnifier.
Perwakilan AHMDTL, Gabriel de Sousa menghargai semua dukungan dari UNICEF untuk terus memperhatikan kaum disabilitas khususnya untuk tuna netra agar bisa meningkatkan pengetahuan mereka.
“Kami menghargai dukungan ini dan kami harap apa yang diberikan bisa berguna bagi kami dan dapat digunakan dengan baik,” ungkap Gabriel de Sousa di kantor AHMDTL, Manleuana, senin ini.
Berita terkait : AHDMTL latih tujuh guru penyandang disabilitas mata
Ia menyebutkan, sebelumnya pihak UNICEF telah memberikan dukungan $14.000 dan Pemerintah juga dukung dana $4.000 untuk memberikan program pelatihan Braille pada kaum disabilitas di tiga kotamadya seperti Ermera, Bobonaro dan Liquiça.
Dana tersebut juga akan digunakan untuk membangun asrama laki-laki bagi kaum tuna netra di Dili serta memberikan pelatihan kepada para guru di sekolah dasar dengan menyediakan pembelajaran yang inklusif di Sekolah Dasar Manleuana dan Sekolah AN-NUR.
Dilain pihak, Menteri Pendidikan, Pemuda dan Olahraga, Armindo Maia menghargai dukungan dari UNICEF karena membantu Pemerintah menjamin pendidikan inklusif bagi masyarakat yang membutuhkan.
“Dukungan ini diberikan karena ini memang hak kalian. Jika Pemerintah tidak memiliki kemampuan yang cukup maka dengan adanya bantuan dari para mitra ini akan meringankan sedikit beban,” katanya.
Perwakilan UNICEF di Timor-Leste, Bilal Aurang Zeb Durrani mengatakan pihaknya berperang aktif untuk mendukung hak semua anak dan ini juga termasuk untuk kaum disabilitas agar mendapatkan kesetaraan di semua bidang seperti pendidikan.
“Semua anak dan juga mereka yang disabilitas memiliki hak yang sama dengan semua anak di negara. Kita lihat kaum disabilitas mempunyai tantangan sendiri dengan berbagai stigma dari masyarakat dan kita harus ada disana untuk membantu,” ucapnya.
Menurut Sensus Penduduk 2015 disebutkan ada 38.118 penyandang disabilitas, 14,828 diantaranya adalah tuna netra.
Reporter : Cidalia Fátima
Editor : Armandina Moniz