DILI, 25 juni 2022 (TATOLI)— Institut Kualitas Timor-Leste (IQTL) telah melakukan pendekatan dan kerjasama dengan Lembaga Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) dan Badan Standarisasi Nasional (BSN) Indonesia untuk melakukan uji laboratorium dan memberikan nilai pada produk lokal Timor-Leste (TL).
Ketua IQTL, Rosito de Sousa Monteiro mengatakan, selama ini pihaknya belum merekomendasikan produk lokal untuk melakukan uji laboratorium dan analisis produk di negara mana pun. Tetapi, IQTL belum memiliki laboratorium sehingga pihaknya melakukan kerjasama dengan BPOM dan BSN Indonesia.
“Kita belum memiliki laboratorium sendiri dan jika ada produk yang dibutuhkan untuk melakukan uji laboratorium, maka kita akan berkoordinasi dengan mitra kita di Indonesia agar mereka bisa melakukan analisis,” jelas Ketua IQTL pada Tatoli secara esklusif di kantor IQTL Timor Plaza.
Dijelaskan, hasil uji labolatorium akan memberikan sertifikast hasil kepada IQTL bahwa produk bersangkutan layak untuk dieskpor atau tidak.
Rosito de Sousa Monteiro menginformasikan, pihak BPOM Indonesia juga akan memberikan dukungan mesin uji laboratorium pada IQTL untuk mendukung uji produk khusus pada kopi.
IQTL didirikan untuk menjamin semua produk dalam negeri agar mampu bersaing dan siap untuk bekerjasama dengan para sektor swasta untuk mendukung dan memberikan jalan kepada mereka yang membutuhkan uji laboratorium pada produknya.
Dalam dua tahun terakhir (2021-2022) ada dua perusahaan yang meminta IQTL untuk bisa mendapatkan data analisis dari uji laboratorium pada produk mereka yang terdiri dari Garam dan Kopi.
“Untuk produski garam ini kami ambil sampel dan pegawai kami yang membawanya langsung ke BPOM Indonesia dan bersama dengan tim disana membuat analisis untuk produk tersebut,” katanya.
Tetapi, katanya untuk saat ini pihak IQTL belum bisa memberikan sertifikat kepada produk karena dibutuhkan beberapa aturan baru dan IQTL sendiri adalah institut yang baru berdiri dan masih dalam proses perkembangan.
Reporter : Cidalia Fátima
Editor : Armandina Moniz