iklan

INTERNASIONAL, DILI

Tujuh tenaga kerja susah di Dubai, Presiden Horta minta Pemerintah pulangkan ke Timor-Leste

Tujuh tenaga kerja susah di Dubai, Presiden Horta minta Pemerintah pulangkan ke Timor-Leste

Presiden Republik, José Ramos Horta. Foto Tatoli/António Daciparu

DILI 24 juni 2022 (TATOLI)—Presiden Republik, José Ramos Horta, meminta kepada Pemerintah Timor-Leste (TL), untuk memulangkan tujuh tenaga kerja (Naker) berwarga Negara Timor-Leste (WNTL), yang saat ini bekerja dan hidup susah di Dubai, Uni Emirat Arab (UEA).

“Saya tidak tahu kasus tersebut. Namun, jika informasi yang diberikan benar dan bukan fake news, dan juga jika mereka menjadi korban, saya setuju dan Pemerintah harus membantu untuk memulangkan mereka ke Timor-Leste,” kata Presiden  Horta pada wartawan usai berkunjung ke  pabrik HEINEKEN di Hera Dili, kamis sore.

Tujuh (7) tenaga kerja warga negara Timor-Leste (WNTL), berinisial BS, ECdR, L, P, M, A, A (ketujuhnya perempuan) kini  sedang hidup susah di Dubai Uni Emirat Arab (UEA). Karena, perusahaan yang mempekerjakan mereka tidak memiliki kontrak resmi dan menyita semua dokumen pribadi, kecuali telepon genggam untuk berkomunikasi.

Berita terkait : Tujuh tenaga kerja Timor-Leste hidup susah di Dubai : Kami ingin pulang  

Untuk itu, Kepala Negara  meminta kepada entitas terkait untuk bertindak dan bertanggung jawab.

“Pengandilan harus melakukan intervensi, agar tersangka yang mengirim Naker mendapatkan hukuman berdasarkan aturan yang berlaku,” kata Kepala Negara.

Presiden Horta juga menegaskan kepada WNTL untuk berhati-hati dalam mengurus dokumen untuk bekerja di luar negeri dengan agensi ilegal dan harus mengkonfirmasinya dengan baik sebelum melangkah lebih jauh.

“Jika punya kesempatan untuk kerja di luar negeri, harus melalui agensi yang professional dan diakui secara resmi. Saya setuju, lebih baik bekerja di Australia dan Korea Selatan. Jika tidak ada kontrak dengan agensi yang terkenal, maka harus berhati-hati, dan segera meminta informasi di kementerian terkait  dan agensi yang sudah resmi,” papar Presiden Horta.

Menurut Presiden Horta, kasus membohongi WNTL telah terjadi sejak 20 tahun lalu, dan kasus tersebut bukan untuk pertama kalinya  di TL. Dan kasus serupa juga terjadi di negara lain.

Reporter : Mirandolina Barros Soares

Editor      : Armandina Moniz

iklan
iklan

Leave a Reply

iklan
error: Content is protected !!