iklan

EKONOMI, INTERNASIONAL

Enam penerima beasiswa bidang penerbangan akan bekerja di ANATL

Enam penerima beasiswa bidang penerbangan akan bekerja di ANATL

Ketua Dewan Administrasi Navigasi Penerbangan Timor-Leste (ANATL - portugis), José Trindade da Cruz. Foto Tatoli/Francisco Sony

DILI, 16 juni 2022 (TATOLI)– Ketua Dewan Administrasi Navigasi Penerbangan Timor-Leste (ANATL – portugis), José Trindade da Cruz Pinto mengatakan,  enam orang penerima beasiswa bidang penerbangan di Indonesia pada 2019 akan diwisuda   tahun ini. Setelah diwisuda, mereka  akan bekerja sebagai pegawai ANATL.

“September ini, mereka  akan wisuda. Jika sudah diwisuda mereka akan bekerja di ANATL,” jelas José Trindade da Cruz Pinto pada Tatoli di Bandara Udara Internasional Nicolau Lobato Comoro, rabu.

Sebelumnya pada 2019, ANATL dan Dana Pengembangan Sumberdaya Manusia (FDCH) membuka kontes beasiswa bagi kaum muda Timor-Leste (TL). Dimana beasiswa tersebut diperuntukan untuk enam (6) orang, yang berkesempatan melanjutkan studi di Politeknik Penerbangan (Poltekbang) Surabaya, Indonesia.

FDCH mengucurkan dana sebesar $50.000 bagi ANATL sebagai bentuk pengembangan sumberdaya manusia di bidang penerbangan.

Disebutkan juga ke-6 penerima beasiswa ini akan memenuhi Diploma Tiga (D3) khususnya di Air Traffic Control/ Kontrol Lalu Lintas Udara (2 orang), Airport Electricity/ Teknik Listrik Bandara (2 orang) dan Airport Engineering/ Teknik Sipil Bandara (2 orang).

Ia menjelaskan, sebagian tenaga kerja di ANATL terdiri dari Pegawai Negeri Sipil (PNS) yang tahun ini akan ditarik kembali ke pemerintah sesuai dengan undang-undang PNS karena ANATL adalah BUMN (Badan Usaha Milik Negara) yang memiliki ruang lingkup kerja yang berbeda.

Saat ini, ANATL memiliki 207 pegawai yang memberikan layanan kerja dalam sektor penerbangan dan tentunya dengan penarikan ini, pada tahun depan ANATL membutuhkan lebih banyak dukungan SDM (sumber daya manusia).

Ia berharap, beasiswa pada bidang penerbangan ini bisa diberikan lebih banyak lagi kepada para kaum muda agar Pemerintah memiliki SDM yang cukup dalam sektor penerbangan.

Meskipun begitu, ANATL juga telah berkoordinasi dengan Politeknik Penerbangan (Poltekbang) Surabaya dan Sekolah Tinggi Penerbangan Indonesia (STPI) untuk bisa menyediakan ruang studi bagi kaum muda Timor-Leste yang mampu membiayai proses pendidikan mandiri.

“Kita lihat beasiswa dari Pemerintah hanya untuk enam orang dan di Timor-Leste belum ada sekolah khusus untuk penerbangan. Untuk itu ANATL akan memfasilitasi bagi mereka yang mampu untuk membiayai diri sendiri agar bisa menempuh pendidikan di sektor penerbangan,” paparnya.

Reporter  : Cidalia Fátima

Editor       : Armandina Moniz

iklan
iklan

Leave a Reply

iklan
error: Content is protected !!