DILI, 13 juni 2022 (TATOLI)—Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Timor-Leste berusaha mengurangi angka pasien penyakit cacingan. Caranya, dengan membagikan obat cacing setiap setahun dua kali kepada anak-anak.
“Kemenkes berusaha untuk mengurangi penyakit cacingan melalui program dengan membagikan obat cacing setiap tahun dua kali. Obat akan dibagikan pada februari dan agustus atau maret dan September. Itu dilakukan untuk menjamin anak-anak mendapatkan pengobatan agar tidak terjangkit penyakit cacing,” kata Direktur Nasional Pengecekan Penyakit dari Kemenkes, Dokter Josefina Clarinha João kepada Tatoli di Gedung Mahoka, senin.
Dijelaskan, berdasarkan hasil Transmission Assessment Survey (TAS) yang dilakukan dari tahun 2016 hingga 2019 menunjukan angka penyakit cacingan sekitar 20% hingga 25% diempat kotamadya yaitu Manatuto, Manufahi, Dili dan Lautem.
“Hari ini kami mengadakan seminar dengan Mitra internasional yang berkaitan, untuk menyampaikan hasil penelitian TAS, dan dampak dari penyakit seperti penyakit kaki gajah/ limfatik filariasis, penyakit Frambusia/ penyaki kulit menular, dan penyakit cacingan,” katanya.
Menurutnya, hasil penelitian dari 11.200 sampel tersebut, tidak ditemukan kasus baru, pada penyakit limfatik filariasis dan frambusia, namun hanya pada penyakit cacingan sehingga Kemenkes lebih memperhatikan secara intens pada empat kotamadya yang teridenfikasi penyakit itu.
Dikatakan, penyakit cacingan disebabkan oleh kurangnya kebersihan pada diri sendiri dan lingkungan. Biasanya sering terjadi pada anak-anak dan ini juga dapat berdampak pada kekurangan gizi yang dapat menghambat pertumbuhan anak.

Sementara itu, untuk menjawab penyakit cacingan di empat kotamadya, senin ini, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), melalui Korea International Cooperation Agency (KOICA), mendukung Kemenkes dalam memerangi penyakit cacingan di TL, melalui kesepakatan bersama dalam memproduksi buku sebagai panduan.
Perwakilan WHO di TL, Arvind Mathur mengucapkan terima kasih kepada KOICA atas kontribusi, untuk memastikan rakyat TL bebas dari penyakit tropis terbaikan (NTD) di masa depan dan pasien yang menderita, mendapatkan juga perawatan yang layak.
“Dipimpin oleh Kementerian Kesehatan, kami telah membuat kemajuan besar yang secara signifikan mengurangi jumlah kasus NTD di Timor Leste, dan saya menegaskan kembali, WHO berkomitmen untuk terus meningkatkan momen ini dalam memerangi NTD di TL,” ujarnya.
Reporter : Mirandolina Barros Soares
Editor : Armandina Moniz