DILI, 07 juni 2022 (TATOLI)— Delegasi dari Indonesia, selasa ini melakukan pertemuan resmi dengan pihak Kementerian Luar Negeri dan Kerjasama (MNEK) melalui Direktorat umum urusan ASEAN. Pertemuan itu membahas persiapan Timor-Leste khususnya dalam pilar sosial budaya sebelum bergabung dengan Perhimpunan Bangsa-bangsa Asia Tenggara (ASEAN).
Delegasi tersebut terdiri dari Direktur Kerjasama Sosial Budaya ASEAN, Kementerian Luar Negeri Indonesia, Yuliana Bahar, Konselor, Daddy Yuliansyah serta Atase, Nanda T. A. Harahap.
Kementerian Luar Negeri dan Kerjasama Timor-Leste melalui Direktur Umum Urusan ASEAN, Milena Rangel menjelaskan delegasi ini didampingi juga Duta Besar Indonesia di TL, Okto Dorinus Manik dan ketiga staff KBRI. Jadi, pertemuan itu membahas persiapan TL dalam pilar sosial budaya.
“Pertemuan ini di lakukan karena tim delegasi dari Indonesia untuk pilar Sosial Budaya ingin mengetahui proses aksesi kita ke ASEAN. Karena, Indonesia akan memimpin ASEAN pada tahun 2023,” ungkap Direktur Milena Rangel di kantor MNEK, selasa ini.
Berita terkait : Utusan PBB dan MNEK bahas isu penting termasuk aksesi TL untuk ASEAN
Ia menambahkan mereka datang untuk mencari data mengenai persiapan TL agar mengidentifikasi kebutuhan dari TL untuk meningkatkan kapasitas sebelum menjadi anggota dan untuk melihat apa yang Indonesia bisa lakukan selama kepemimpinan mereka pada 2023.
Selain itu, katanya, tim teknis tersebut akan melakukan pertemuan dengan institusi dan kementerian terkait lainnya yang mengambil bagian dalam pilar sosial budaya seperti kesehatan, perlindungan sipil, solidaritas sosial, pendidikan dan budaya.
Sebelumnya pada April lalu, Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Luar Negeri dan Kerjasama telah mengirimkan delegasi tim teknis di Pilar Ekonomi untuk melakukan pertemuan yang sama.
Berita terkait : 2023 : Indonesia pimpin ASEAN, Adaljiza harap dukung proses aksesi keanggotaan TL
Tim teknis tersebut terdiri dari Direktur Direktorat Kerja Sama Ekonomi ASEAN di Kementerian Luar Negeri, Berlianto Situngki, Pejabat Dinas Luar Negeri di Kementerian Luar Negeri Indonesia, Ivan Namanto serta Andri Gilang Nugraha Ansari, Perunding Perdagangan di Direktorat Perundingan ASEAN Kementerian Perdagangan Indonesia.
Komunitas Sosial Budaya ASEAN adalah tentang mewujudkan potensi penuh warga negara ASEAN. Komunitas yang berkomitmen, partisipatif, dan bertanggung jawab secara sosial untuk kepentingan masyarakat ASEAN.
Komunitas inklusif yang mempromosikan kualitas hidup yang tinggi, akses yang adil terhadap peluang untuk semua, dan mempromosikan dan melindungi hak asasi manusia. Komunitas berkelanjutan yang mempromosikan pembangunan sosial dan perlindungan lingkungan.
Berita terkait : Singapura siap dukung Timor-Leste gabung jadi anggota ASEAN
Untuk mencapai hal ini, Negara-negara Anggota bekerja sama di berbagai bidang, termasuk, Budaya dan Seni, Informasi dan Media, Pendidikan, Pemuda, Olahraga, Kesejahteraan dan Pembangunan Sosial, Gender, Hak Perempuan dan Anak, Pembangunan Pedesaan dan Pemberantasan Kemiskinan, Tenaga Kerja, Layanan Sipil, Lingkungan, Kabut Asap, Penanggulangan Bencana dan Bantuan Kemanusiaan dan Kesehatan.
Reporter : Cidalia Fátima
Editor : Armandina Moniz