DILI, 06 juni 2022 (TATOLI)—Sekretariat Negara untuk Lingkungan Hidup (SEA) menilai bahwa dukungan masyarakt sangat penting dalam mengimplementasikan semua konvensi yang sudah diratifikasi oleh Pemerintah Timor-Leste (TL).
Ketiga konvensi tersebut terdiri dari Konvensi Keanekaragaman Hayati (CBD), Konvensi PBB tentang Perubahan Iklim (UNFCC) dan Protokol Kyoto.
“Kita mengikuti semua konvensi tersebut dengan sukses dan dalam perubahan iklim kita telah menerima dana sebesar $54 juta untuk mengimplementasikan konvensi ini,” ucap Sekretaris Negara untuk Lingkungan Hidup, Demetrio do Amaral de Carvalho melalui konferensi pers di Gereja Balide, senin ini.
Hal yang sama juga terjadi pada konvensi biodiversifitas yang mendapatkan dukungan dana dari Lingkungan Global Dana serta dari Multilateral Lingkungan untuk menjaga lapisan Ozon yang semakin menipis.
Selain itu dalam konferensi Stockholm+50, Timor-Leste juga mengambil bagian untuk membentuk konvensi anti plastik sebagai sebuah aksi menjaga lingkungan dan akan mengurangi sampah plastik.
“TL menjadi bagian dari masyarakat internasional untuk mengikuti konvensi anti plastik yang ini baru dibahas, dibutuhkan dukungan dari masyarakat sepenuhnya,” ucapnya.
Stockholm+50 menampilkan empat sesi pleno di mana para pemimpin menyerukan aksi lingkungan yang berani untuk mempercepat implementasi Agenda 2030 dan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan.
Dikatakan, Timor-Leste sendiri telah mengesahkan aturan hukum untuk lingkungan hidup tetapi proses implementasi sendiri mendapatkan kendala diakibatkan karena kurangnya kesadaran masyarakat untuk menjaga lingkungan.
Dilanjutkan, meskipun begitu Pemerintah TL melalui SEA telah menetapkan aturan masyarakt seperti ‘Tara Bandu’ yang menjadi salah satu aturan yang harus dipatuhi terkait dengan kerusakan lingkungan itu sendiri.
Reporter: Cidalia Fátima
Editor : Armandina Moniz