iklan

DILI, KEAMANAN, OLAHRAGA, SOSIAL INKLUSIF

Pemerintah resmi aktifkan kembali kegiatan seni bela diri di Timor-Leste  

Pemerintah resmi aktifkan kembali kegiatan seni bela diri di Timor-Leste   

Perdana Menteri, Taur Matan Ruak didampingi Sekretaris Negara urusan Pemuda dan Olahraga (SEJD), Abrão Saldanha menyerahkan Bendera RDTL kepada perwakilan kelompok seni bela diri di Timor-Leste dalam acara pembukaan kembali secara resmi kegiatan seni bela diri di Timor-Leste, di Gedung Eks GMT (Gedung Matahari Terbit), Dili, kamis (26/05/2022). Foto Tatoli/Francisco Sony

DILI, 26 mei 2022 (TATOLI)—Pemerintah Timor-Leste melalui Perdana Menteri, Taur Matan Ruak resmi aktifkan kembali kegiatan seni bela diri khususnya pada tiga perguruan silat di Timor-Leste (TL).

Kegiatan diaktifkan kembali  oleh Perdana Menteri, Taur Matan Ruak didampingi Sekretaris Negara urusan Pemuda dan Olahraga (SEJD), Abrão Saldanha dan dihadiri   perwakilan dari organisasi silat yang tergabung dalam FESTIL (Federasi Silat Timor-Leste). Pengaktifan kembali kegiatan tersebut digelar di Gedung Eks GMT (Gedung Matahari Terbit).

Proses pengaktifan tersebut digelar pagi ini, dengan terdengarnya teriakan gemuruh dari dalam gedung yang lebih dikenal Eks GMT (Gedung Matahari Terbit). Ribuan anggota berbagai perguruan silat di Timor-Leste berkumpul untuk mengesahkan kembali kegiatan tiga perguruan silat yang terdiri dari PSHT (Persaudaraan Setia Hati Terate), IKS-PTL (Ikatan Keluarga Silat – Putra Timor-Leste) dan KORK (Kmanek Oan Rai Klaran).

Dalam kegiatan pengaktifan itu, SEJD, Abrão Saldanha mengatakan dengan dibukanya kembali kegiatan untuk ketiga perguruan silat ini diharapkan bisa memberikan kesempatan bagi mereka untuk bisa beraktivitas dengan leluasa dan menghindari kekerasan.

“Pemerintah ingin bekerjasama dengan kalian. Sekarang bukan waktunya untuk berkelahi tetapi menunjukan kebolehan melalui kompetisi yang akan diadakan. Saya pastikan kalian bisa ikut berpartisipasi dan nantinya bisa membanggakan nama TL di luar negeri,” kata  Abrão Saldanha di Ex GMT (Gedung Matahari Terbit), kamis ini.

Anggota pemerintah itu pun mengingatkan kepada semua anggota perguruan silat untuk bisa berkontribusi dan menjadi pahlawan bagi negaranya dengan menunjukan perilaku yang baik di lingkungan masyarakat.

Dikatakan, Pemerintah pun saat ini sedang berupaya agar para anggota perguruan silat yang ingin melakukan pengesahan tidak harus keluar negeri tapi bisa dilakukan di negaranya sendiri agar tidak memakan biaya yang lebih banyak.

SEJD bersamam dengan FESTIL serta KRAM (Komisaun Regulador Arte Marsiais – Komisi Regulator Seni Bela Diri) akan melakukan sensus kepada semua anggota perguruan silat agar bisa memantau mereka dengan lebih baik.

Para perwakilan dari tiga perguruan silat pun berterima kasih kepada Pemerintah khususnya SEJD, FESTIL dan KRAM yang mengupayakan segala cara agar meresmikan kembali kegiatan yang sudah ditutup selama hampir sembilan tahun.

“Sejak dulu kami selalu bekerjasama dengan Pemerintah. Kami dari PSHT bangga dan menghargai Pemerintah karena telah mengaktifkan kembali kegiatan kami,” ucap Perwakilan PSHT, João Martins.

Perwakilan IKS-PTL (Ikatan Keluarga Silat-Putra Timor-Leste), Silvestre Sufa menambahkan pihaknya  berterima kasih kepada Pemerintah karena mengaktifkan kembali aktivitas bela diri.

Dia juga meminta agar kebersamaan ini tetap ada dan tidak menimbulkan lagi kekerasan. Semua anggota harus tetap menjaga perdamaian agar bertahan selamanya, meskipun berbeda organisasi tetapi semuanya  adalah warga negara Timor-Leste dan tetap bersaudara.

Sementara itu, Ketua KORK, António Verdial pun berterima kasih  kepada pemerintah yang  memberikan peluang dan kesempatan kepada tiga perguruan silat untuk mengaktifkan kembali kegiatannya.

“Saya ingin meminta kepada semua anggota perguruan silat bersama untuk menjauhkan kekerasan dan berkontribusi kepada kedamaian dan stabilitas negara,” pintanya.

Usai diresmikan, para perguruan silat yang tergabung dalam FESTIL menunjukan kebolehan mereka melalui atraksi silat dasar.

Reporter: Cidalia Fátima

Editor   : Armandina Moniz

 

iklan
iklan

Leave a Reply

iklan
error: Content is protected !!