DILI, 09 mei 2022 (TATOLI)—Kementerian Kesehaan (Kemenkes) melalui Asosiasi Kebidanan Timor-Leste (APTL) memperingati 100 tahun Hari Bidan Internasional dengan mengadakan acara cerdas cermat yang diadakan di Rumah Sakit Nasional Guido Valadares (HNGV).
Sekretaris Umum APTL, Jemias da Cruz, mengatakan pihaknya merayakan Hari Bidan Internasional yang ke 100 tahun dengan berbagai aktivitas, salah satunya cerdas cermat.
“Kami merayakan Hari Bidan Internasional dengan Asosiasi Perawat dan Asosiasi Kebidanan, yang selama ini bekerja di HNGV. Kami melakukan banyak aktivitas, salah satunya cerdas cermat pada mahasiswa Fakultas Perawat dan Kebidanan dari lima Universitas dan Intitusi yang ada di Dili,” kata Jemias kepada wartawan usai acara di HNGV bidau Dili, senin ini.
Berita terkait : Kemenkes dan mitra internasional peringati 100 tahun Hari Bidan Internasional
Menurutnya, untuk menjamin pelayanan yang berkualitas yang diberikan oleh perawat maka APTL yang dilindungi Pemerintah, tetap mendampingi para perawat agar mengurangi keluhan yang selama ini disampaikan pasien pada Kemenkes dan publik.
“Berdasarkan data dari HNGV, lebih dari 1000 perawat yang telah terdaftar dalam asosiasi kebidanan. Jumlah tersebut, belum termasuk mereka yang bekerja pada institusi pribadi, seperti Klinik. Namun, mayoritas dari para perawat bekerja di institusi Kemenkes, dan ditempatkan di fasilitas kesehatan di seluruh wilayah TL. Itu termasuk di Klinik dan Rumah Sakit Nasional Guido Valadares. Sementara itu, sebagian besar juga bekerja pada bagian administrasi,” ungkapnya.
Dijelaskan, menurut persyaratan dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), seorang perawat harus mempunyai tingkat pendidikan dengan gelar Diploma tiga (D3). Jadi, bagi bagi perawat yang belum memenuhi persyaratan tersebut harus melanjutkan kuliahnya dan akan didukung Kemenkes.
“Untuk kedepannya kita tetap melanjutkan agar para perawat bisa mendapatkan gelar pendidikan minimal D3,”ujarnya.
Ditempat yang sama, Direktur Klinik HNGV, Marcelino Correia, menginformasikan bahwa, tugas perawat sangat penting karena setiap hari, melayani para pasien yang datang untuk berobat.
“Jika menjadi perawat harus bekerja melayani pasien dengan baik. Karena, itu merupakan tugas seorang perawat untuk melayani mereka yang sakit dan membutuhkan pertolongan melalui pelayanan yang diberikan,” ungkapnya.
Dalam perayaan tersebut, turut serta mahasiswa dari Fakultas Perawat dan Kebidanan dari Universitas Nasional Timor Lorosa’e (UNTL), Instituto Ciensia Saude (ICS), Universidade Dili (UNDIL), Universidade Oriental Timor Lorosa’e (UNITAL), dan Instututo Superior Cristal (ISC).
Sebelumnya, pada 5 mei lalu, Kemenkes bersama APTL, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), Dana Kependudukan PBB (UNFPA) dan mahasiswa jurusan Kebidanan Universidade Nasional Timor Lorosa’e (UNTL) telah merayakan 100 tahun Hari Bidan Internasional (International’s Confederation Midwives Day-ICM).
Hari Bidan Internasional diperingati 5 Mei setiap tahunnya. Penetapan tanggal 5 Mei sebagai Hari Bidan Internasional sudah dimulai sejak tahun 80-an. Tetapi, secara formal diresmikan pada tahun 1992.
Salah satu tujuan diperingatinya Hari Bidan Inernasional adalah untuk mengkampanyekan peran penting bidan dalam kehidupan manusia terutama yang berhubungan dengan persalinan dan juga kesehatan reproduksi.
Hari Bidan Internasional juga dimanfaatkan sebagai tolak ukur peningkatan kualitas bidan yang ada saat ini di mana bidan memiliki peran yang sangat penting tidak hanya untuk wanita yang hamil tetapi juga untuk seluruh masyarakat.
Reporter : Mirandolina Barros Soares
Editor : Armandina Moniz