DILI, 25 april 2022 (TATOLI)– Perwakilan Santa Sé (Tahkta Suci Vatikan), Monsinyur Marco Sprizzi mengkonfirmasikan bahwa pihak Vatikan belum menentukan waktu pasti kunjungan Paus Fransiskus untuk melakukan perjalanan pastoral ke Timor-Leste (TL).
Monsinyur Marco Sprizzi mengatakan hal ini guna meluruskan kesalahpahaman informasi tentang kunjungan Paus Fransiskus yang diberitakan akan mengunjungi Timor-Leste pada tahun ini.
“Tidak perlu berbicara lebih banyak tentang itu. Terakhir kali saya mengunjungi kementerian, Saya pernah diwawancarai, ada yang mengatakan bahwa tahun ini Paus Fransisku akan mengunjungi Timor-Leste, tetapi itu salah paham. Saya mengatakan bahwa belum ada kepastian tanggal kunjungan,” ungkap Monsinyur Marco Sprizzi di Nunsiatur Apostolik Motael, senin ini.
Berita terkait : Nuncio Apostolik Vatikan dan Menteri Fidelis diskusi persiapan kunjungan Paus Fransiskus
Monsinyur Marco Sprizzi menjelaskan, Paus Fransiskus sudah membuat keputusan pasti berkunjung ke Timor-Leste dan hal tersebut tidak bisa diganggu-gugat tetapi tanggal kepastian untuk proses kunjungan masih belum ditentukan.
“Paus mengkonfirmasi berkali-kali ke saya dan lainnya. Paus memutuskan untuk datang, dia ingin mengunjungi TL dan tidak ada keraguan, untuk tanggal, tahun ini, atau tahun depan kami belum mengetahui dengan pasti. Keputusan tanggal itu adalah aspek internasional” katanya.
Paus Fransiskus adalah Paus ke-266. Ia adalah pemimpin Gereja Katolik dan sekaligus kepala Negara Vatikan. Paus Fransiskus fasih berbicara bahasa Spanyol, Italia, dan Jerman.
Paus Fransiskus adalah imam Yesuit pertama dan orang Amerika Latin keturunan Italia pertama yang terpilih sebagai Paus. Ia juga menjadi Paus non-Eropa pertama sejak Paus Gregorius III dari Siria wafat pada tahun 741.
Sebagai Paus, ia telah melakukan perjalanan pastoral ke Korea Selatan, Brazil, Filipina, serta Sri Lanka dan mengunjungi Amerika Serikat serta Kuba pada September 2015.
Sebelumnya Almarhum Paus Paulus Yohanes II yang memiliki nama kecil Karol Jozef Woojtyla pernah mengunjungi TL pada 12 Oktober 1989. Saat itu negara yang memiliki penganut Katolik Roma mencapai 98 persen ini masih menjadi provinsi ke-27 Republik Indonesia.
Untuk mengenang kunjungan Paus Paulus Yohanes II, Pemerintah Timor-Leste membangun kapel dan patung Paus lengkap dengan tongkat gembalanya dan diresmikan oleh Presiden Republik, José Ramos Horta pada 15 Juni 2008.
Reporter: Cidalia Fátima
Editor : Armandina Moniz