DILI, 19 april 2022 (TATOLI)— Timor-Leste (TL), selasa ini mengelar Pemilihan Presiden (Pilpres) putaran kedua untuk periode 2022-2027. Proses pemungutan suara digelar di seluruh wilayah TL.
Dua Calon Presiden (Capres) yang bersaing dalam Pilpres periode 2022-2027. Kedua Capres tersebut adalah, José Ramos Horta dengan nomor urut satu (1) dan Francisco Guterres Lú Olo nomor urut dua (2).
Setelah memberikan suara, kedua Capres kepada wartawan menyampaikan rencana politiknya jika nanti terpilih menjadi Presiden Republik (PR) untuk periode 2022-2027.
Capres José Ramos Horta menggunakan hak pilihnya pada pagi ini pukul 07:10 WTL di Tempat Pemungutan Suara di Kantor Desa Metiaut Dili. Usai mencoblos, Horta mengatakan bahwa dirinya akan memprioritaskan pemulihan tatanan konstitusi negara jika terpilih menjadi Presiden Republik dalam Pilpres 2022-2027.

Calon Presiden nomor urut satu (1), José Ramos Horta. Foto Tatoli/Antonio Daciparu
Berita terkait : Timor-Leste gelar Pilpres 2022-2027, Capres Horta dan Lú Olo sama-sama optimis menang
Ia menjelaskan, persetujuannya dengan Partai Kongres Nasional untuk Rekonstruksi Timor (CNRT- Partido Congresso Nacional para a Reconstrução de Timor-Leste) untuk membubarkan Parlamen Nasional tidak ada kaitannya dengan posisinya sebagai Peraih Medali Nobel Perdamaian tetapi sebagai tanggung jawab seorang Presiden Republik.
“Dibubarkan atau tidak, itu bukan tentang Nobel Perdamaian tetapi karena tanggung jawab seorang Kepala Negara. Ini tidak menjadi prioritas utama saya. Prioritas saya adalah memulihkan tatanan konstitusi negara sebagai aturan hukum, menghormati konstitusi dan proses ini tidak berarti harus dengan pembubaran Parlamen, tetapi bisa dilakukan dengan dialog dengan setiap partai,” ungkap Ramos Horta.
Sementara itu, Capres, Francisco Guterres Lú Olo menegaskan kembali rencana politiknya untuk bekerja sama dengan semua badan berdaulat demi menjamin perdamaian dan stabilitas di Timor-Leste.

Ia percaya bahwa dirinya mampu memenangkan Pilpres putaran kedua tersebut tetapi semuanya kembali kepada keputusan rakyat.
“Menjadi Presiden Republik untuk semua rakyat TL dan saya siap untuk bekerjasama dengan semua badan berdaulat demi menjamin perdamaian dan stabilitas untuk negara kita ini. Suara saya artinya perdamaian dan estabilitas,” kata Lú Olo, usai memberikan hak suaranya di Pusat Pemungutan Suara di Sekolah Dasar No. 01 Farol, Dili.
Menurut data dari Sekretariat Teknik Administrasi Pemilihan (STAE-Sekretariadu Tékniku Administrasaun Eleitorál) jumlah pemilih yang terdaftar terdiri dari 859.613. Dimana 852.500 terdaftar di tingkat nasional dan 7.113 di diaspora.
Reporter: Cidalia Fátima
Editor : Armandina Moniz