DILI, 11 april 2022 (TATOLI)—Kementerian Kesehatan (Kemenkes), melalui Penanggungjawab Pusat Berhenti Merokok, Dokter Umum Eldino da Castro Rangel, mengatakan selama tujuh bulan terhitung oktober 2021 hingga april 2022, ada 340 perokok yang telah memutuskan untuk berhenti merokok.
Pemerintah melalui Kemenkes, pada 20 oktober 2021 telah meluncurkan Pusat Berhenti Merokok bagi mereka yang ingin mencobanya agar mencegah penyakit tidak menular.
Dokter Umum Eldino mengatakan, sejak peluncuran pusat tersebut, banyak pasien yang melakukan konsultasi karena kebanyakan perokok mengetahui informasi tentang bagaimana proses berhenti merokok.
Berita terkait : Kemenkes luncurkan Pusat Berhenti Merokok
“Sejak berdirinya pusat tersebut total perokok yang melakukan pengobatan sekitar 351. Mereka terdiri dari 349 laki-laki, dan sembilan orang perempuan. Dari jumlah tersebut, 340 pasien memutuskan untuk berhenti merokok dan sisanya masih dalam tahap pengobatan,” kata Dokter Eldino pada wartawan di Bairo Formosa Dili, senin ini.
Dikatakan, 340 pasien tersebut meskipun telah berhenti merokok namun masih dalam tetap pengobatan.
“Bagi perokok yang telah mencoba untuk berhenti merokok, kami akan langsung memberikan pengobatan. Namun, jika mereka yang belum mencoba untuk berhenti merokok, maka terlebih dahulu diberikan counseling dan tetapkan tanggal untuk berhenti merokok,” tuturnya.
Berita terkait : WHO – TL akan membangun Pusat Bantuan Melarang Merokok
Dijelaskan, perokok yang melakukan pengobatan untuk berhenti merokok kebanyakan dengan usia dari usia 20 hingga 40 tahun. Mereka yang berkonsultasi dengan mayoritas tingkat level tinggi.
“Pasien dengan tingkat level tinggi artinya, seseorang saat bangun pagi langsung merokok, setiap lima menit merokok dan beberapa diantaranya merokok setiap hari sekitar 20 batang keatas. Ada juga 60 batang dalam sehari,”ucapnya.
Menurutnya, melakukan perawatan untuk berhenti merokok berbeda dari perawatan lainnya. Karena, itu berasal dari kesadaran masing-masing. Jadi, Pusat ini tatap membagikan informasi kepada masyarakat tentang dampak dari merokok dan manfaat dari berhenti merokok.
“Obat yang digunakan untuk pasien berhenti merokok, adalah Nicotin dan Replacement Therapy (NRT),” jelasnya.
Menurut data penelitian yang dikumpulkan Kemenkes sejak 2016 sekitar 70% penduduk yang merokok mulai dari usai 13 tahun keatas. Sehingga pemerintah melalui Kemenkes meluncurkan Pusat tersebut untuk membantu mereka yang ingin berhenti merokok.
Reporter : Mirandolina Barros Soares
Editor : Armandina Moniz