iklan

KESEHATAN, DILI

Cegah kasus DBD, WHO-Kemenkes luncurkan buku pedoman cara kelola klinik yang baik

Cegah kasus DBD, WHO-Kemenkes luncurkan buku pedoman cara kelola klinik yang baik

Perwakilan WHO di TL, Arvind Mathur menyerahkan buku pedoman cara mengelola klinik yang baik kepada Menteri Kesehatan, Odete Maria Freitas Belo di Aula Hotel Novo Turismu, senin (07/03). Foto Tatoli/Francisco Sony

DILI, 07 maret 2022 (TATOLI)—Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dan Kementerian Kesehatan (Kemenkes), senin ini meluncurkan buku pedoman cara mengelola klinik yang baik untuk mencegah bertambahnya kasus Deman Berdarah Denge (DBD) di Timor-Leste (TL).

Peluncuran buku pedoman tersebut dilakukan di Hotel Novo Turismo Dili, senin ini. Acara tersebut dihadiri juga tim medis dari beberapa klinik termasuk dari Rumah Sakit Nasional Guido Valadares (HNGV).

Menteri Kesehatan, Odete Maria Freitas Belo meminta kepada para medis untuk melaksanakan manajamen yang baik khususnya di rumah sakit nasional dalam menangani pasien.

Dikatakan,  melalui dukungan dari WHO dapat memberikan informasi kepada para medis agar   memberikan pengobatan yang baik dirumah sakit dan klinik dalam menangani pasien penderita DBD.

Menurutnya, masalah yang sering dihadapi masyarakat soal kebersihan. Sehingga Kemenkes tetap menjalankan aksinya untuk melindungi masyarakat dari berbagai penyakit.

“Semua usaha kita lakukan, untuk mencegah kasus DBD, khususnya, memberikan pelatihan kesehatan  kepada masyarakat, agar  membersihkan lingkungan dan rumah mereka agar bisa terhindar dari nyamuk,” tuturnya.

Sementara itu Perwakilan  WHO di TL, Arvind Mathur mengatakan perbandingan kasus DBD dari tahun 2021 tercatat 901 kasus sedangkan tahun ini sangat meningkat drastis.

“Kami sangat senang, setelah peluncuran tersebut, akan dilaksanakan program orientasi dan pelatihan kepada rumah sakit umum dan klinik, termasuk rumah sakit di semua kotamadya,” jelas Arvind.

Dijelaskan, WHO telah mendukung 200 liter Malathion, 650 kilogram Abate, dan 50.000 materi Informasi, Edukasi, dan Komunikasi (IEC) yang berbeda kepada Kementerian Kesehatan  untuk memerangi DBD di TL.

“ Selain itu WHO juga menyerahkan   10.000 kit (Perlengkapan untuk Keperluan Khusus) demam berdarah kepada Kemenkes dan 40.000 kit DBD lainnya juga akan segera tiba di TL,” ucapnya.

Dikatakan, sebagai mitra, WHO berkomitmen untuk mendukung teknik yang berkualitas dan meningkatkan laboratorium di Kemenkes agar mewudjudkan visi negara ini untuk terhindar dari penyakit menular yang berbahaya.

Sementara itu, berdasarkan data dari Kemenkes sejak awal januari tahun 2022 hingga saat ini, TL mencatat 2.772 kasus DBD  dan 33 orang meninggal dunia.

Reporter : Mirandolina Barros Saores

Editor    : Armandina Moniz

iklan
iklan

Leave a Reply

iklan
error: Content is protected !!