DILI, 28 februari 2022 (TATOLI)— Badan Komisi Pengawas Pemilihan Umum-BAWASLU (CNE-Comição Naçional das Eleições), senin ini melakukan penandatanganan Pakta Pemilu Pasifik (Pakta Eleisaun Pasífiku) dengan ke-16 Calon Presiden (Capres) menjelang Pemilihan Presiden (Pilpres) pada 19 maret 2022.
Sebelum acara penandatanganan Pakta Pemilu Pasifik, terlebih dahulu diadakan ritual adat oleh para tetua adat dari perwakilan 12 kotamadya dan RAEOA. Tujuannya, untuk menjamin kelancaran proses Pilpres agar berjalan dengan baik.
“Menjelang kampanye Pilpres 2022 dan Debat Capres, penandatanganan dilakukan agar para Capres saat melakukan kampanye, bisa berjalan dengan baik,” kata Ketua CNE, José Agostinho Belo di Aula Laline-Lariguto, CNE, Caicoli Dili, senin ini.
Acara penandatanganan Pakta Pemilu Pasifik tersebut dengan tema “Dengan Budaya, Kita Mempromosikan Perdamaian dan Persatuan pada Pemilihan Presiden 2022” (Ho Kultura Ita Promove Paz no Unidade Eleisaun Prezidente 2022).
Capres yang berpartisipasi dalam acara penandantanganan Pakta tersebut, adalah, José Ramos Horta, Francisco Guterres Lú Olo, Felisberto Duarte, Ângela Freitas, Milena Pires, Hermes da Correia Barros ‘Sikiliras Aihai’, Tito da Costa ‘Lere Anan Timur’, Rogério Tiago de Fátima Lobato, Virgílio Guterres ‘Lamukan’, Constâncio da Conceição Pinto, Martinho Gusmão.
Sementara itu, Capres Armanda Berta dos Santos, Isabel da Costa Ferreira, Mariano ‘Assanami’ Sabino, Antero Benedito da Silva dan Anacleto Bento Ferreira tidak hadir dalam acara penandantanganan Pakta tersebut, namun diwakili oleh Tim Sukses masing-masing para Capres.
Deklarasi Pakta tersebut untuk memberikan kedamaian selama Pilpres 2022 yang ditandatangani Presiden Republika. Pakta tersebut berisi lima point penting yang harus di patuhi ke-16 Capres.
Ketua CNE, José Agostinho Belo mengatakan, dalam penandatanganan tersebut, jika para kandidat tidak mematuhinya, akan mendapatkan sanksi sesuai dengan peraturan hukum yang ditetapkan.
Reporter : Mirandolina Barros Soares
Editor : Armandina Moniz