DILI, 22 februari 2021 (TATOLI)— Kasus Demam Berdarah Dengue (DBD), terus melonjak. Berdasarkan data nasional dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Timor-Leste (TL) sejak awal januari 2022 hingga saat ini telah mengidentifikasi 2.281 penderita DBD. Dari total tersebut Kotamadya Dili tetap urutan pertama.
Berdasarkan siaran pers yang diakses Tatoli dari Kemenkes, selasa, 22 februari menyebutkan dari total 2.281 penderita DBD, tercatat 30 orang meninggal dunia. Sementara itu, Kotamadya Dili tetap pada urutan pertama kasus DBD dengan 1.413 kasus.
Selanjutnya, diikuti Kotamadya Manatuto dengan 142 kasus, Ermera (90), Baucau (105), Manufahi (95), Covalima (82), Liquica (74), Bobonaro (32), Aileu (69), Viqueque (53), Ainaro (30), Lautem (93) dan tiga kasus dari Wilayah Administrasi Khusus Oecusse-Ambeno (RAEOA).
Berita terkait : Update Kasus DBD : Januari hingga februari ini, 2.228 pasien teridentifikasi
“Sebagian besar kasus berasal dari Dili dengan 1.413 kasus dan 16 orang meninggal dunia. Kasus DBD juga tercatat di 12 kotamadya lainnya,” tulis siaran pers itu.
Dalam siaran pers juga dijelaskan, sebagian besar kasus DBD di Kotamadya Dili, teridentifikasi dari Pos Administratif Dom Aleixo, dengan 757 kasus, Pos Administratif Cristo Rei (312 kasus), Pos Administratif Na’in Feto (159 kasus), Pos Administratif Vera Cruz (146 kasus), Atauro (12 kasus) dan 27 tercatat dari Metinaro.
Dengan melonjaknya DBD, Kemenkes meminta kepada penduduk di Dili dan kotamadya lainnya agar secepatnya membawa pasien yang mengalami deman, radang sendi dan bersin-bersin ke pusat kesehatan untuk mendapatkan pengobatan.
Kemenkes juga meminta kepada masyarakat untuk berkoordinasi dengan pemerintah setempat agar membersihkan rumah dan lingkungan untuk mencegah wabah DBD.
Berita terkait : SAMES import cairan Malathion dari Perusahaan South Australia
Dinas Kesehatan Kotamadya Dili (SSMD) mencatat pada 2021 lalu, teridentifikasi 672 pasien deman berdarah dan delapan meninggal dunia.
Reporter : Mirandolina Barros Soares
Editor : Armandina Moniz